Mantan Gubernur DKI itu sekaligus sangat berharap Denmark sebagai salah satu anggota aktif Uni Eropa mampu turut serta menyuarakan keprihatinan Indonesia tersebut.
Meski PM Denmark belum secara khusus menanggapi isu tersebut dengan respon yang positif namun setidaknya Presiden Jokowi telah menyampaikan sesuatu yang selama ini menjadi aspirasi jutaan masyarakat yang hidupnya tergantung pada sawit.
Tidak berhenti sampai di situ, Presiden Jokowi juga menegaskan pentingnya peremajaan kebun sawit sebagai wujud komitmen Pemerintah Indonesia untuk mengelola perkebunan sawit dengan baik.
Hal itu diwujudkan dalam Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di seluruh Tanah Air salah satunya belum lama ini dengan meremajakan kebun sawit rakyat seluas 9.109,29 hektare yang mencakup sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Utara di antaranya Serdang Bedagai, Langkat, Labuhan Batu Selatan, Labuhan Batu, Asahan, Batubara, Simalungun, Labuhan Batu Utara, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Deli Serdang, dan Tapanuli Tengah.
Tercatat dari 4,6 juta hektare lahan pekebun kelapa sawit, diperkirakan sekitar 2,4 juta hektare memiliki produktivitas di bawah 2,5 Ton Crude Palm Oil (CPO)/hektare/tahun akibat umur tanaman kelapa sawit sudah lebih dari 25 tahun dan atau tidak menggunakan kualitas benih yang baik pada masa dahulu.
