MENU

3 Putra Mahkota Menunggu Nasib, Dibalik Isu Dahlan Jual Sahamnya di Jawa Pos

Sejak lulus dari sekolahnya di Singapura, Azrul tak punya bakat lainnya, kecuali ikut berkecimpung mengelola perusahaan milik ayahnya. Begitu juga Mahesa, putra Eric Samola, sejak lulus sekolah, langsung magang di JTV Surabaya (TV lokalnya Jawa Pos di Surabaya). Mahesa, sama seperti Asrul, tak punya bakat lain kecuali berkecimpung di perusahaan warisan orang tuanya.

Hadirnya nama Hidayat Jati, tiga hari belakangan ini, cukup mengejutkan masyarakat. Karena selama ini, imej Jawa Pos “milik” Dahlan Iskan doang.

Ini sejarahnya. Tahun 1982, Eric Samola, Direktur Utama PT PT Grafiti Press (penerbit majalah Tempo) membeli koran Jawa Pos dari pemilik lama, Chung Shen yang mendirikannya sejak 1949 silam. Tiga serangkai pimpinanTempo waktu itu, Eric Samola, Fikri Jufri dan Gunawan Muhamad yang semuanya tinggal di Jakarta, sepakat mengangkat Kepala Biro Tempo di Surabaya, Dahlan Iskan, untuk mengendalikan koran pagi yang baru dibelinya ini.

Era itu koran sore Surabaya Post lagi menguasai pasar. Tak lama kemudian, di bawah kendali tangan dingin Dahlan Iskan, Jawa Pos tak cuma menguasai Jatim, tapi juga merambah Indonesia dengan hadirnya gurita koran-koran lokal yang dibentuknya. Sejak itu, “tenggelam”lah nama Eric Samola, Fikri Jufri dan Gunawan Muhammad. Masyarakat, ya itu tadi, tahunya ya Dahlan Iskan lah pemilik Jawa Pos.

Hari berlalu dan jaman beralih. Saat Jawa Pos terus beringsut turun pamornya, lima tahun belakangan, mencuat lah nama Hidayat Jati, putra mahkota baru, yang bakal berkecimpung di Jawa Pos.

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER