Kenapa baru mencuat sekarang? Siapa kah yang bakal pegang kemudi masa depan Jawa Pos Group di era bisnis koran meredup dihajar trend jaman yang beralih ke bisnis online, digital dan aplikasi ini? Masih menunggu perkembangan.Yang jelas, terus merosotnya iklan dan oplah Jawa Pos versi cetak, membuat Asrul Ananda tersingkir dari tahta yang diberikan sang ayah ini.
Namun penggantian posisi Azrul di manajemen Jawa Pos, menurut wartaekonomi.co.id, belum final. Sang Ayah, Dahlan Iskan masih terus “berjuang” untuk menyelamatkan anaknya. Juga masih menunggu hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan dilangsungkan di Surabaya pada 24 November mendatang. Pilih Hidayat Jati, atau Azrul ditarik balik?
Dengan batalnya rencana Dahlan Iskan menjual sahamnya di Jawa Pos, diduga juga strategi agar Azrul ditarik kembali ke tapuk pimpinan Jawa Pos,
Bisakah Azrul bertahan lagi di puncak pimpinan Jawa Pos ? Maesa Eric Samola atau Hidayat Jati Gunawan Muhammad yang bakal naik? Inilah “pertarungan” generasi kedua group Jawa Pos yang bakal menentukan nasib karyawan Jawa Pos Group di masa mendatang. Bila benar kelak Ciputra mengambil alih keseluruhan sahamnya, bukan tidak mungkin, Pak Ci, juga punya pilihan sendiri. Widuhh ..!
Dahlan Iskan sebenarnya hanya memegang porsi saham sebesar 15 persen di koran Jawa Pos. Adapun Yayasan Pembangunan Jaya Raya yang dikuasai Ciputra memegang porsi saham di Koran Jawa Possebesar 40 persen. Sisa sebesar 45 persen dipegang oleh beberapa pemilik saham yang lain. Artinya, kepemilikan saham Dahlan Iskan di koran Jawa Pos tidak dominan.