JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei mereka terkait dengan pengaruh tokoh terhadap pilihan pemilih dalam pemilihan Presiden(Pilpres) 2019 mendatang.
Dari hasil survei yang dilakukan sejak tanggal 10 Oktober sampai dengan 18 Oktober 2018 dengan melibatkan 1200 responden dan “margin of error” kurang lebih 2,8 persen, diketahui bahwa ulama dan tokoh agama lainnya paling kuat pengaruhnya terhadap pemilih.
“Sebesar 51,7 persen pemilih menyatakan mereka sangat mendengar himbauan tokoh agama seperti ulama, pastor, biksu dan lain-lain,” kata Peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (14/11).
Tokoh dari bidang lainnya, lanjut Ikrama, hanya memiliki pengaruh di bawah 20 persen.
“Misalnya himbauan politisi hanya 11 persen dan terpengaruh pendapat pengamat hanya 4,5 persen,” jelasnya.
Baca juga:Â Survei LSI Denny JA: Beginilah Pergeseran Dukungan Setelah Ijtima’ Ulama II
Sementara himbauan profesi pengusaha hanya memiliki pengaruh 3,5 persen, akademisi kampus 1,8 persen, aktivis LSM 1,7 persen, artis terkenal 1,1 persen dan yang tidak menjawab sebesar 24,7 persen.
“Responden yang menyatakan tokoh agama paling kuat pengaruhnya merata di semua segmen, seperti yang berpendidikan tinggi-rendah, berpendapat tinggi dan ‘wong cilik’, pemilih milenial maupun lansia, dan semua segmen pemilih parpol dan capres,” ujarnya.
Survei LSI Denny JA tersebut dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terhadap responden yang terpilih melalui metode ‘multistage random sampling‘.
Selain menggunakan metode kuantitatif, survei tersebut dilengkapi dengan riset kualitatif melalui metode “forum group disccusion”, analisis media dan wawancara mendalam dengan biaya survei secara mandiri. (ARif R)
Maaf,, tapi di mimbar gereja,, pastor atau pendeta tidak pernah menghibau untuk memilih pasangan tertentu..
Ulama yang garis lurus tentunya…. bukan ulama “bengkong”