JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah tudingan La Nyalla yang mengatakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto meminta uang saksi sebesar Rp 40 miliar untuk maju di Pilgub Jatim 2018.
“Kalau dari Pak Prabowo nggak ada ya, dan saya tidak pernah mendengar dan juga menemukan bukti semacam itu ya,” kata Fadli Zon kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/1).
Fadli meyakini bahwa yang sebenarnya terjadi adalah Prabowo hanya menanyakan kesiapan finasial La Nyalla untuk maju sebagai calon gubernur. Menurutnya, hal itu wajar sebab setiap pilkada membutuhkan logistik untuk menggerakan mesin politik.
“Saya kira wajar soal hal itu. Bukan untuk kepentingan pribadi atau kepentingan partai, tapi untuk kepentingan yang bersangkutan,” ujar Wakil Ketua DPR ini.
Fadli merasa apa yang disampaikan La Nyalla adalah miskomunikasi, tidak seperti yang dimaksud Prabowo.
“Saya kira itu miskomunikasi lah ya,” ujarnya.
Sebelumnya, La Nyalla mengatakan bahwa Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto meminta uang sebesar Rp 40 miliar untuk keperluan saksi jika La Nyalla maju di Pilgub Jatim 2018. La Nyalla menyanggupi, namun minta penyerahannya setelah ia pencalonannya resmi di KPU Jatim.
“Saya dimintai uang Rp 40 miliar uang saksi, disuruh serahkan sebelum tanggal 20 Desember. Kalau tidak bisa, saya tidak akan direkomendasikan,” ungkap La Nyalla dihadapan awak media, di Jakarta, Kamis (11/1).
Namun, lanjut La Nyalla, Prabowo tetap meminta uang tersebut diserahkan sebelum 20 Desember. Keberatan dengan permintaan tersebut, akhirnya ia mengembalikan surat tugas yang diberikan.
“Tanggal 20 Desember saya kembalikan surat tugas. Padahal, saya sudah siapkan 300 miliar, tapi apabila sudah selesai pencalonan saya sebagai calon gubernur, baru saya taruh duit di situ. Ini belum apa-apa sudah minta duit, ya kabur kita,” ujarnya.
Akibat peristiwa tersebut serta tidak didukungnya dirinya untuk maju di Pilgub Jatim 2018, La Nyalla menyatakan berhenti sebagai kader Gerindra, dan memastikan tidak akan mendukung Gerindra di Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. (SU05)
Miss jelek vs Miss cantik