JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Ketua Pusat Komite Persatuan Nasional-Ganti Presiden (KPN-GP) 2019, Yudi Syamhudi Suyuti mengatakan kaum pengangguran tidak akan memilih Jokowi untuk kembali menjabat Presiden pada Pilpres 2019 mendatang, karena tidak ingin pengangguran meningkat dua kali lipat.
“Saat ini kaum pengangguran yang berjumlah 10 juta lebih saja, tidak bisa diatasi, apalagi jika Jokowi berkuasa kembali. Jika pengangguran bertambah, akan semakin suram kehidupan di Indonesia,” kata Yudi lewat keterangan tertulis yang diterima SERUJI di Jakarta, Sabtu (25/8).
Baca juga: Keok di Medsos, KPN-GP: Kubu Jokowi Pusing Tujuh Keliling
Menurut Yudi, melonjaknya pengangguran saat ini, disebabkan oleh posisi pemerintahan Jokowi yang ikut campur terhadap perang dagang antara Amerika Serikat melawan Republik Rakyat China (RRC). Padahal, kata Yudi, hal tersebut membahayakan Indonesia, karena akan membuat tekanan besar pada ekonomi Indonesia.
“Kita bisa bayangkan, jika banyak perusahan China menguasai perusahaan negara dan swasta, maka Negara Indonesia akan dicap (oleh AS, red) sebagai bagian China,” ujarnya.
Dijelaskan oleh Yudi, bahwa perang dagang tersebut berdampak pada transaksi ekonomi Indonesia. “Yang pada akhirnya banyak hasil produksi Indonesia melemah yang membuat perusahaan gulung tikar,” katanya.
Baca juga: Survei LSI: Jokowi-KH Ma’ruf Unggul 2 Digit di Pemilih Muslim dan Emak-Emak
Ditegaskan oleh Yudi, bahwa dengan banyaknya perusahaan yang gulung tikar, maka pengangguran akan meningkat dan berpotensi negara menjadi hancur.
“Kondisi seperti itu, jika Jokowi berkuasa kembali, maka akan terjadi Indonesia Collapse (Indonesia Kolaps) atau Great Depression. Ini menambah panjang jaman kegelapan,” pungkas Yudi. (ARif R/Hrn)
Wajahnya udah kayak taik, mls banget liat na pengen muntah
Gue NAJIS pilih jokowi