Selain itu, Murpin menyoroti fungsi Kadin sebagai wadah komunikasi pengusaha dengan pemerintah yang dinilai masih belum terlihat perannya.
“Tampak masih gamang. Pemerintah juga belum memandang kekuatan lebih dari Kadin, (sehingga) Kadin belum punya posisi tawar yang tinggi,” tuturnya.
Murpin yang juga Dewan Penasehat Kadin Surabaya ini berharap Ketua Kadin Surabaya mendatang selain pandai beretorika juga harus pintar dalam strategi pemberdayaan ekonomi rakyat, serta dekat dan mau mendengar pendapat dari akademisi dan para ekonom.
Dan yang terpenting, tegas Murpin, tidak punya cacat bisnis masa lalu dan calon Ketua Kadin harus berani nyatakan pada seluruh anggotanya bahwa jika terbukti ikut dalam pusaran suap menyuap dalam tender atau proyek tertentu, harus siap mundur dari Ketua Kadin dan dicabut keanggotaannya.
“Karena modus korupsi sering merupakan kolaborasi antara penguasa dan pengusaha. Penguasa bisa ada di lingkaran pemerintah dan di anggota DPRD dan partai politik,” tukas Murpin.
Terakhir, Sekjen Forum Pendidikan Jatim ini berharap Ketua Kadin Surabaya kedepan selain mampu membangkitkan ekonomi juga tetap menjaga budaya khas Surabaya ditengah perkembangan kota yang makin metropolis.
“Juga mampu mengandeng perguruan tinggi dengan hasil-hasil risetnya untuk dipakai dalam percepatan ekonomi kelas start up bisnis,” pungkas Murpin.