Pengaruh Ketokohan
Pengaruh dari ketokohan dalam pergerakan kebijakan partai memang masih menjadi hal yang dominan. Pemikiran dan sikap Megawati Soekarnoputri akan menjadi warna yang kuat bagi sikap politik PDIP. Di posisi yang sama, ada pula Susilo Bambang Yudhoyono bagi Partai Demokrat.
Garis-garis kebijakan Partai Demokrat akan berkorelasi sangat kuat dengan pemikiran dan sikap mantan Presiden ke-6 RI itu.
Di Partai Amanat Nasional, reaksi dan pendapat Amien Rais juga mendapat tempat yang istimewa bagi kebijakan partai berlambang matahari itu. Meski tak lagi menjabat sebagai ketua umum partai, pendapat Amien Rais sangat diperhatikan.
Sosok Prabowo Subianto menjadi ikon bagi Partai Gerindra. Prabowo selama ini memang identik dengan perkembangan partai yang merupakan salah satu dari lima besar kekuatan politik nasional.
Berkaca pada polarisasi pandangan politik yang tajam saat Pilpres 2014, maka wajar bila masing-masing tokoh yang menjadi patron politik skala nasional menjalin komunikasi.
Selain menetapkan jalan bagi hasil yang maksimal dalam perhelatan politik lima tahunan tersebut, komunikasi tersebut juga menjadi alat pencegah terjadinya ketegangan yang berlebih di tingkat akar rumput.
Komunikasi dan kesepakatan yang terwujud pada akhirnya bisa menjadi sebuah titik kesetimbangan politik yang menghasilkan proses politik yang jauh dari kegaduhan.
Ketika masing-masing kekuatan politik dapat memenuhi ekspektasi kepentingannya maka proses politik bisa berjalan dengan baik.
Namun, yang harus dibaca dan dipahami masing-masing aktor adalah jangan sampai upaya mencapai titik kesetimbangan politik itu, dibangun dengan cara-cara yang justru mencederai prinsip demokrasi dan berujung pada pengabaian hak dan harapan konstituen mereka.
