BANDUNG, SERUJI.CO.ID – Kandidat calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, enggan mengomentari beredarnya spanduk dan baliho yang bergambar dirinya bersama ketua DPP Golkar, Setya Novanto (Setnov), yang bertebaran di beberapa daerah termasuk di Kota Bandung.
“Saya tidak bisa mengomentari hal-hal yang tidak saya pahami, itu silakan saja, tanyanya kepada yang memasang aja,” ujar Ridwan Kamil di Gedung DPRD Kota Bandung, Jumat (18/11).
Kehadiran spanduk maupun yang baliho menjadi polemik, terlebih dengan ditetapkannya Setnov sebagai tersangka kasus proyek KTP-el oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia pun enggan berkomentar terkait status Setnov saat ini. Menurutnya, dalam politik selalu terdapat gejolak yang menimpa seluruh partai. Untuk itu, ia lebih memilih sikap tenang dan tidak terlalu responsif menanggapi isu yang berkembang termasuk spanduk maupun baliho tersebut.
“Saya menjalani sudah sangat tenang, apa adanya, tidak reaktif nanti juga di hari pendaftaran semua yang berdinamika juga akan berakhir. Kalau dikit-dikit responsif, reaktif, saya kira itu menambahi kebisingan saja,” katanya.
Kehadiran spanduk maupun baliho itu, bisa berpengaruh terhadap elektabilitas Ridwan Kamil di Pilkada Jabar. Selain itu, juga berpotensi pula akan memperpanas suasana di dalam tubuh Golkar Jabar yang masih tetap setia kepada Dedi Mulyadi.
Sementara saat dikonfirmasi, Wakil Sekretaris Bidang Kaderisasi DPD Golkar Jawa Barat, Arya Girinaya mengatakan, pihaknya tidak pernah memerintahkan pemasangan atribut sosialisasi itu.
“Kemungkinannya kecil itu resmi dari DPD karena tidak ada instruksi. Soalnya masih ada beberapa kendala psikologis yang belum selesai terkait dukungan rekomendasi DPP Golkar untuk Kang Emil dan Mas Daniel,” katanya. (Ant/SU02)