JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2019 pada 17 April yang lalu, yang hasilnya paslon nomor urut 01, Jokowi-KH Ma’ruf Amin unggul atas paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga, menimbulkan pro-kontra di tengah masyarakat.
Pro kontra tersebut, bahkan berujung dengan dilaporkannya beberapa lembaga survei ke Bareskrim Polri dengan tuduhan telah menyampaikan informasi yang menyesatkan publik.
Hal yang sama dilakukan BPN Prabowo-Sandiaga, yang melaporkan lembaga survei ke KPU dengan tuduhan menyesatkan publik dan menyebarkan hoaks.
Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi membantah tudingan-tudingan yang diarahkan ke lembaga survei tersebut, terutama dengan hasil quick count yang menunjukkan paslon nomor urut 01, Jokowi-KH Ma’ruf menang Pilpres 2019.
“Quick count adalah alat kontrol untuk mengecek kecurangan yang mungkin terjadi dalam suatu pemilu, kalau hasilnya diketahui siapa pemenang itu hanya bonus,” kata Burhan dalam jumpar pers yang diadakan Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) di Hotel Morisey, Jakarta, Sabtu (20/4).
Dikisahkan oleh Burhan, munculnya quick count dimulai saat pemilu di Filiphina di era Presiden Ferdinand Marcos yang otoriter. Saat itu, terang Burhan, lembaga survei yang didukung oleh Kardinal Sin (Jaime Lachica Cardinal Sin) melakukan quick count untuk mengontrol kemungkinan kecurangan Pemilu yang dikendalikan penuh oleh Marcos.
“Dengan adanya quick count lah diketahui bahwa pemenang Pilpres di Filipina saat itu dimenangkan Corazon Aquino, bukan dimenangkan Marcos yang mengendalikan lembaga KPU Filiphina saat itu,” jelas Burhan.
Jadi, kata Burhan, itulah fungsi dari quick count atau hitung cepat yang ada di pemilu dengan sistem bertingkat seperti di Indonesia.
“Quick count fungsinya sebagai alat kontrol terjadinya kecurangan dalam Pemilu,” tegasnya.
Jumpa pers yang diadakan Persepi adalah untuk membantah tuding berbagai pihak dengan mengundang semua lembaga survei yang jadi anggota Persepi untuk membuka metodologi survei dan data-data survei quick count yang didapat.