“Intinya, KKB ini kan tidak punya identitas dan kami tak melakukan penembakan kepada orang yang tak miliki senjata, walaupun kami tahu ada mereka juga dimasyarakat,” imbuhnya menegaskan.
Apa lagi menurut Aidi, jika ada warga yang tewas di lokasi dimana TNI diserang, maka bisa dikatakan ia bukan murni warga sipil.
Baca juga: Pegiat HAM: Masyarakat dan TNI-Polri Rayakan Natal Bersama di Nduga Papua
“TNI tak akan menembak warga, kami hadir untuk warga, lihat saat KLB Asmat, TNI maupun Polri ikut membantu, jadi isu-isu yang tidak benar kita jangan besar-besarkan lalu melupakan bahwa ada puluhan karyawan PT Istaka Karya yang dibantai KKB, juga masih ada 4 orang karyawan yang tak diketahui nasibnya, ini yang jadi fokus kita,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga berkesempatan mendemonstrasikan cara kerja granat asap di depan kantor Pendam XVII/Cenderawasih.
Sebelumnya, media di Australia, The Saturday Paper, memberitakan militer Indonesia menggunakan bom fosfor untuk mengejar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada pertengahan Desember lalu.
Dalam berita The Saturday Paper berjudul Exclusive: Chemical weapons dropped on Papua yang terbit pada Sabtu (22/12), dilaporkan bukti militer Indonesia menggunakan bom fosfor tampak dari tubuh korban yang mengalami luka bakar di seluruh tubuhnya.(Faisal N/SU05)
Bom aja pk….gk usah mikir ham…dia aja bunuh orang gk mikir ham…bom aja pk TNI…MUSNAHKAN kkb opm