SERUJI.CO.ID – Sebelum berkunjung ke Malang, Presiden Jokowi mengatakan ingin tahu “akar masalah” mengapa Insiden Kanjuruhan begitu banyak memakan korban.
Di Malang, beliau mengujungi Stadion Kanjuruhan. Apa kesimpulan yang beliau temukan?
“Pintu stadion kecil dan sebagian terkunci. Tangganya curam,” kata Presiden Jokowi di depan kamera MetroTV. “Itu yang menimbulkan banyak korban.”
Kita sudah lama tahu reputasi Pak Jokowi yang sangat peduli pada detil (micro-management). Masih ingat dia masuk gorong-gorong?
Kita juga sudah lama tahu obsesi beliau kepada infrastruktur fisik.
Tapi, statement di atas benar-benar sangat mengecewakan di tengah duka mendalam warga Aremania Malang.
Jika pintu dan tangga stadion menjadi akar masalah, solusi logisnya adalah membangun stadion baru dengan pintu lebih besar, selalu terbuka dan landai tangganya. Dan soal akan selesai. Tapi dalam mimpi.
Melihat masalah dengan lensa mikro kadang menyesatkan pemahaman kita pada soal yang lebih besar dan mendasar, apalagi jika kita cuma melihat hal fisik.
Atau Presiden Jokowi memang sengaja sedang mengecilkan masalah, untuk menghindari solusi substansial dan struktural dalam kapasitasnya sebagai presiden?
Presiden Jokowi nampak menghindari fakta bahwa polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton. Itulah pangkal masalahnya.