JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Partai Gerindra menyerukan kepada masyarakat dan para pendukung calon presiden-wakil presiden nomor urut 2, Prabowo-Sandiaga, untuk terus mengawal data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait 31 juta pemilih yang belum masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT). Pasalnya, simpang siurnya data pemilih bisa memicu adanya kecurangan pemilu.
“Bila menginginkan demokrasi Indonesia berjalan baik dan lancar, maka semua elemen masyarakat harus mengawal isu ini. DPT harus kita pastikan akurat,” kata Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria dalam keterangan tertulis, Jumat (7/12).
Selain itu, ia menilai bahwa persoalan tambahan DPT berpotensi memicu kecurangan dan bisa menjadi pintu masuk bagi petahana untuk memainkan hasil pemilu. Dan menurutnya, DPT menjadi kunci terwujudnya pemilu yang berkualitas.
Oleh karena itu, ia mengatakan, dibutuhkan partisipasi masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengawal DPT agar benar-benar akurat.
“Tambahan DPT ini bukan hanya masalah parpol, ataupun capres/cawapres, namun masalah kita semua anak bangsa,” kata Wakil Ketua Komisi II DPR ini.
“Kualitas demokrasi kita bisa rusak dan mundur ke belakang jika sistem administrasi pemerintahan kita kacau, sehingga sangat berpotensi terjadinya kecurangan,” imbuhnya.
Untuk menuntaskan perkara 31 juta pemilih yang belum masuk DPT ini, Riza mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama para pemangku kepentingan untuk melakukan verifikasi bersama.
“Sebaiknya KPU kembali duduk bersama parpol untuk memverifikasi, sehingga menghasilkan data pemilih yang lebih akurat,” pungkasnya. (SU05)