Sementara itu perwakilan UNODC untuk Indonesia sekaligus mewakili Sekjen PBB, H. E. Ms. Valerie Juliand mengatakan apresiasi ke BNPT dan LPSK.
“Kita akan selalu mengingat korban. Korban Terorisme tidak sendirian. Kita akan selalu mendukung dan membantu korban. Kenangan terjadinya tindak pidana terorisme yang memakan korban iakan terus menyadarkan kita untuk melawan terorisme. Hari ini kita berdiri dengan mereka.
Tahun ini Hari Peringatan dan Penghormatan Internasional untuk Para Korban Terorisme mengangkat tema ‘Surviving Terrorism: The Power of Memories’ di mana korban terorisme di seluruh dunia menceritakan kisahnya, berbagi ingatan, emosi, dan makna yang mereka dapatkan pasca teror. Kenangan ini menumbuhkan solidaritas antar umat manusia, termasuk para korban,” ujarnya.
Berdasarkan Global Terrorism Index 2022 yang mengkaji dampak terorisme pada suatu negara, termasuk jumlah korban dan kematian yang diakibatkan oleh terorisme, secara umum terjadi penurunan jumlah korban teroris secara global. Namun di Indonesia, terjadi peningkatan jumlah korban terorisme akibat dari kekerasan yang terjadi di Papua pada tahun 2021.