MENU

Ketum Muhammadiyah: Ada Yang Merasa Mazhabnya Besar, Lalu Ingin Kuasai Seluruh Umat dan Negara

SRAGEN, SERUJI.CO.ID – Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir mengingatkan agar negara supaya tidak bermahzab. Jika itu terjadi akan membahayakan bagi kemajemukan yang selama ini menjadi mozaik Bangsa Indonesia.

“Indonesia ini dibangun di atas fondasi persatuan bagi semua. Di negara dengan kemajemukan yang tinggi perbedaan pandangan yang sifatnya cabang bukan pokok itu menjadi suatu yang biasa, saling tasamuh,” kata Haedar saat Tabligh Akbar dan Peresmian Masjid Islamic Center Plupuh, Kabupaten Sragen, Ahad (30/10).

Ada Yang Merasa Besar, Lalu Ingin Kuasai Seluruh Umat

Menurut Guru Besar Sosiologi ini, tidak boleh saling menyesatkan, merasa kelompoknya yang paling benar dan yang lain salah.

“Apalagi ada yang merasa mazhabnya besar dan kuat lalu ingin menguasai seluruh umat, ingin menguasai negara. Itu tidak betul, baik tidak betul dari segi ukhuwah, juga tidak betul dari segi ketatanegaraan,” ujarnya.

Haedar menegaskan bahwa tidak boleh ada satu golongan atau satu mazhab yang ingin menguasai Indonesia untuk kepentingan mazhabnya untuk kepentingan mereka sendiri.

Indonesia Milik Bersama

Haedar menambahkan bahwa Indonesia ini milik bersama, ini merupakan makna dari persatuan Indonesia dan makna dari gotong royong.

“Jangan sering bicara gotong royong, persatuan, atau ukhuwah, lalu bicara tentang Pancasila, kebhinekaan tapi sifatnya, wataknya, prakteknya eksklusif. Eksklusif itu tadi merasa paling benar, paling kuat, paling besar lalu menyalahkan yang lain dan merasa Indonesia itu sebagai miliknya,” tegasnya.

Dia menegaskan bahwa yang mengaku warga Muhammadiyah tidak boleh ada yang memiliki sifat seperti itu. Dirinya mendorong supaya warga Muhammadiyah untuk selalu berada pada garis haluan organisasi dan kepribadian Muhammadiyah, yang bisa bergaul dengan siapapun, beramal salih yang banyak tidak merasa paling benar dan tidak ingin menguasai orang lain, maka dia yakin keberkahan dan dibukakan pintu surga.

Ketika aktif Bermuhammadiyah, imbuhnya, harus diniatkan murni karena Allah SWT sebagai usaha memperbaiki ibadah dan menambah ibadah melalui gerakan amal nyata untuk kemanfaatan bagi seluas-luasnya masyarakat.

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER

Asmat, Suku Terkaya Indonesia?

dr. Rosita, Sp OG