JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai tak perlu ada yang dikhawatirkan dengan kunjungan Presiden Jokowi ke Afghanistan dalam lawatannya ke negara Asia Selatan.
Sebelumnya, kunjungan Presiden Jokowi ke Afghanistan, Senin (29/1), menjadi sorotan. Betapa tidak, ibu kota negara itu, Kabul baru saja mendapat serangan teror dengan korban jiwa mencapai 100 orang lebih.
Fahri melanjutkan, seluruh pihak jangan terlalu paranoid dan takut akan keselamatan Jokowi selama berkunjung kesana. Pasalnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena semua pemimpin negara berkunjung ke daerah rawan konflik seperti Afghanistan pastinya akan menerapkan zona aman apalagi yang hadir adalah pemimpin negara.
“Jadi tidak perlu ada dramatisasikan karena ini biasa-biasa saja. Indonesia tidak punya musuh karena tidak punya politik keberpihakan pemerintah,” kata Fahri kepada SERUJI saat dihubungi, Selasa (30/1).
Fahri menjelaskan, dirinya kerap kali melakukan kunjungan ke berbagai negara khususnya ke negara Timur Tengah, dan semua aman-aman saja tanpa ada gangguan apapun yang terjadi.
“Saya sendiri sebagai pemimpin rombongan dalam berbagai kunjungan, saya terbang ke Iraq dalam suasana dimana hanya Greezone daerah terbatas 12 kilo dijamin aman yang lainnya tidak aman, tidak ada masalah kita terbang saja,” ungkapnya.
Baca juga: Presiden Terima “Medal Of Ghazi Amanullah”
Diberitakan sebelumnya, Jokowi melakukan kunjungan ke Afghanistan, dengan pengawalan yang sangat ketat. Ia naik mobil lapis baja dan dua helikopter mengawal dari atas iring-iringan Presiden RI itu.
Setibanya di Istana Kepresidenan, Presiden Afganistan Ashraf Ghani langsung menyambut kedatangan Jokowi dengan upacara kenegaraan. Turunnya salju tak menghambat upacara tersebut.
Jokowi mengungkapkan, alasannya tetap menginjakkan kaki di Afghanistan sebagai bentuk solidaritas untuk negara Muslim yang tengah mengalami konflik tersebut. Menurut Jokowi, Umat Islam adalah korban terbanyak dari konflik, perang, dan terorisme.
“Datanya sangat memprihatinkan: 76 persen serangan teroris terjadi di negara Muslim dan 60 persen konflik bersenjata di dunia terjadi di negara Muslim. Lebih jauh lagi, jutaan saudara-saudara kita harus keluar dari negaranya untuk mencari kehidupan yang lebih baik, 67 persen pengungsi berasal dari negara Muslim,” kata Jokowi dalam pidatonya di National Assembly of Pakistan, Jumat (26/1).
Jokowi berkunjung ke berbagai negara di Asia Selatan selama lima hari. Ditemani Ibu Negara Iriana Widodo, Jokowi mengunjungi Sri Lanka, India, Pakistan, Bangladesh, dan Afganistan. Beberapa menteri terlihat turut serta dalam kunjungan kenegaraan Jokowi tersebut. (Herdi S/SU05)
Betul itu…
Maaf pak datanya sepertinya salah, 100 % Yang lebih tepat ,serangan teroris ke negara muslim spt Irak,Libya , dan Palestina berlangsung terus-menerus dan negara mana pasti kita semua tau.