Ketika Karl Marx dimakamkan, yang hadir hanya belasan orang. Namun puluhan tahun kemudian, Marx menjelma menjadi pemikir yang mungkin paling berpengaruh dalam sejarah. Pengaruhnya meluas kepada aneka dimensi kehidupan.
Di bidang politik, Marx mempengaruhi dua revolusi yang melahirkan dua negara super power: Uni Sovyet, RRC, dan kemudian meluas ke separuh dunia. Politisi besar dunia terpengaruh olehnya: Lenin, Stalin, Mao Tse Tung, Fidel Castro dan Che Guevara.
Di bidang ekonomi, Marx dikenang sebagai raksasa ekonom disamping Adam Smith. Di dunia sosiologi, Marx dianggap founding fathers bersama Max Weber dan Emile Durkeim.
Di bidang ilmu sosial, Marxisme menjadi kerangka atau paradigma besar untuk memahami dan menjelaskan perkembangan masyarakat. Untuk Anthropology, Feminisme, bahkan ilmu sejarah, Karl Marx masuk dalam list pemikir utama.
Bagaimana bisa? Apa yang membuat raksasa di banyak bidang: politik, ekonomi, ilmu sosial, feminisme, anthropologi, dan lain lain berkumpul pada satu pribadi: Karl Marx?
Bagaimana pula menjelaskan, raksasa terbesar masa silam itu, yang dulu nampak brilian, jenius, kini nampak kuno, usang dan banyak salahnya. Alangkah hebatnya perubahan zaman yang membuat raksasa masa silam kini nampak kehilangan relevansi.
Adegan di atas tak ada di film. Ia hanya kita baca dalam buku biografi dan sejarah.
Namun awal mula bertemunya dua pemikir, Marx dan Engels, persahabatan, kisah cinta, pertarungan mereka melawan sesama pemikir dan aktivis di zamannya, terpotret indah di film itu, the Young Karl Marx.