MENU

Senator: Pemotor Juga Bayar Pajak, Berhak Melintasi Jalan Protokol

“Mereka ikut bayar pajak untuk bangun dan memelihara jalan, tetapi akses mereka melintasi jalan yang ikut mereka bangun dibatasi, ini kan tidak adil. Poinnya, selama transportasi umum kita belum berkualitas (mudah diakses dan murah) jangan persulit motor melintasi jalan,” tukas Fahira yang baru saja terpilih sebagai Ketua Komite III DPD ini.

Selain itu, lanjut Fahira, alasan yang selalu menjadi pembenaran bahwa pembatasan motor melintasi jalan-jalan protokol adalah solusi efektif mengurai kemecatan sama sekali mengada-ada dan terlalu menyederhanakan kompleksitas masalah lalu lintas dan kemacetan di Jakarta. Secara tidak langsung, ia menganggap para pengambil kebijakan ingin menyampaikan bahwa motor adalah biang kesemrawutan dan kemecetan,

“Apa Medan Merdeka Barat hingga Bundaran HI sekarang sudah tidak macet? Apa transportasi umum di Jakarta sudah sepenuhnya terintegrasi? Beri dulu warga alternatif yang memudahkan mereka beraktivitas di jalan, baru buat kebijakan. Jangan terbalik,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta merencanakan untuk memperluas larangan sepeda motor di sepanjang ruas jalan protokol Jakarta, mulai dari Jalan Jenderal Sudirman, Rasuna Said, hingga Senayan yang akan diujicobakan pada 12 September 2017. (IwanS)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

5 KOMENTAR

  1. Setahu sy para pengendara motor naik motor bukan angkutan umum krn ingin irit, sebab bila naik angkutan umum kadang tdk bs sekali naik, hrs silih berganti bbrp angkutan umum. mk cara teririt adl naik motor walaupun hrs capek d terkena panas jg hujan dan kadang motornyapun motor kredit.

    Wahai para pengambil kebijakan, selamilah kondisi rakyat kecilmu.

  2. masuk akal, bukankah mreka yg bermotor jg bayar pajak, mestinya mobil yg di batasi, mobil pribadi, tdk effektif dan efisien dlm memobilisasi masa, kenyataanya mobil dg 8-9 tempat duduk, hanya di isi satu orang, sedangkan volume jln yg di pakai lebih lebar, klo pemikiran kita tidak di ubah, jkrta akan mavet total…

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER