Sotong Pangkong, hanya ada selama Ramadhan di Pontianak. Kudapan ini mengingatkan saya pada taburan rujak juhi, makanan peranakan khas Jakarta. Yup, sotong pangkong adalah sotong atau cumi kering yang dimasak dengan cara dipanggang di atas tungku. Selagi dipanggang, cumi sekali-kali dibolak-balik sambil dipukul-pukul dengan palu hingga pipih.
Pangkong merupakan bahasa Melayu Pontianak yang artinya pukul. Proses pemanggangan membuat aroma gurih khas cumi keluar. Sotong pakong biasa dinikmati dengan semangkuk kecil sambal kuah kacang atau bumbu ebi encer yang pedas gurih asam manis.
Jajanan sotong pangkong hanya bisa ditemui menjelang dan selama bulan Ramadhan. Di kedai “Sotong Delicious” milik Bu Diana yang biasa mangkal di Jalan Merdeka, satu porsi sotong ukuran kecil dihargai Rp 15 ribu, kalau cuminya besar Rp 25 ribu.
Dalam sehari Bu Diana mengaku bisa menjual 1 kilogram sotong kering yang kira-kira berisi 30 ekor cumi besar maupun kecil. Seperti para pedagang sotong pangkong lainnya yang berderet di sepanjang Jl. Merdeka, Bu Diana merupakan pedagang musiman. Mereka biasa menggelar dagangan sejak sore hingga dini hari dan menjadi kudapan favorit setelah berbuka puasa.
Penasaran rasanya?
Anda bisa kok membuatnya sendiri dengan resep berikut.
SOTONG PANGKONG khas Pontianak
Bahan:
– Cumi yang telah dikeringkan 5 ekor
Bumbu:
– Bawang merah 2 siung
– Cabe rawit 3 buah
– Kacang tanah yang telah disangrai dan digerus halus
– Sedikit cuka
Peralatan:
– Pemanggang dan arang
– Palu kayu dan alasnya untuk meletakkan sotong yang akan dipangkong
– Gunting untuk memotong sotong
– Piring
Cara membuat:
– Cumi kering dipanggang sampai harum, bolak-balik sembari dipangkong (dipukul-pukul dengan palu hingga lunak/semi hancur). Setelah itu dipotong-potong, hidangkan dalam piring kecil.
– Untuk membuat saus atau sambalnya, haluskan semua bahan dan campur dengan cuka dan air, jangan terlalu kental.
PENULIS: Nurur Widodo
EDITOR: Iwan Y