JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Prof Amien Rais meluncurkan buku karya tulisnya yang diberi judul “Hijrah: Selamat Tinggal Revolusi Mental, Selamat Datang Revolusi Moral”.
Disampaikan oleh Tokoh Reformasi ini, buku yang ia tulis tersebut bukan untuk menyaingi Revolusi Mental yang digaungkan Presiden ke-7 Indonesia, Jokowi. Tapi sebagai titik balik untuk mengakhiri Revolusi Mental yang ia pandang tidak jelas.
“Ini untuk mengakhiri Revolusi Mental pak Jokowi,” kata Amien Rais disela-sela acara peluncuran buku tersebut di Kantor DPP PAN, Jakarta, Jumat (11/1).
Menurut Amien Rais, Revolusi Mental yang didengungkan Jokowi pada Pilpres 2014 lalu, dan hingga kini jadi trade mark Jokowi, adalah sesuatu yang tidak jelas, karena tidak pernah dijabarkan.
“Menurut saya, Revolusi Mental Pak Jokowi itu tidak jelas, tidak ada dokumen otentik yang menjelaskan apa sih maksudnya,” ujarnya.
Dijelaskan juga oleh Guru Besar UGM ini, mental adalah sebuah sikap yang muncul dari suasana batin kejiwaan seseorang, sementara moral adalah kemampuan seseorang membedakan suatu hal yang baik dan buruk.
Dalam acara peluncuran buku tersebut, tampak hadir para petinggi PAN, juga kalangan aktivis dan akademisi, seperti dosen dan pengamat politik dari UI, Chusnul Mar’iyah, mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai. (ARif R)