JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Calon Presiden (capres) nomor urut 01, Jokowi akan mengeluarkan tiga program kartu baru untuk melengkapi program bantuan sosial yang sudah ada saat ini. Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara Konvensi Rakyat bertema ‘Optimis Indonesia Maju’ di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Ahad (24/2).
Ketiga kartu tersebut, adalah Kartu Sembako Murah, Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) dan Kartu Pra-Kerja.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Nizar Zahro, mengkritik tiga kartu yang digagas Jokowi tersebut.
Nizar menilai ketiga kartu tersebut tidak ada sesuatu yang baru, semuanya hanya ganti nama dari program yang sudah ada.
“Tiga kartu baru itu hanya ganti nama dari bidik misi, raskin, dan Program Keluarga Harapan. Ketiganya dimulai pada era pemerintahan presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono,” kata Nizar di Jakarta, Senin (25/2).
Untuk KIP Kuliah, kata Nizar, saat ini sudah ada bidik misi yang merupakan bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi namun memiliki potensi akademik.
Menurutnya, program tersebut sudah dimulai sejak 2010, yang bertujuan agar anak Indonesia bisa menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan hingga lulus.
Nizar yang juga anggota Fraksi Gerindra DPR RI itu menilai untuk Kartu Sembako Murah, sudah ada program Raskin atau Rastra yang merupakan program bantuan pangan bersyarat dari pemerintah.
“Program tersebut berupa penjualan beras di bawah harga pasar kepada penerima tertentu dan sudah ada sejak Januari 2003,” ujarnya.
Untuk Kartu Pra-Kerja, lanjutnya, sudah ada Program Keluarga Harapan (PKH) yang merupakan program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH.
“Program tersebut sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan dan pemerintah sudah melaksanakan PKH sejak 2007,” pungkasnya.