JAKARTA, SERUJI.CO.ID – KH Ma’ruf Amin yang jadi bakal calon Wakil Presiden mendampingi bakal calon Presiden Jokowi, memutuskan non-aktif dari jabatannya sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Sejak ditetapkan sebagai cawapres, beliau sudah berketetapan non aktif dari Ketua Umum. Sikap itu ditegaskan lagi oleh Kiai,” kata Wakil Ketua Umum MUI Buya H Zainut Tauhid Sa’adi melalui keterangan tertulis, Kamis (30/8).
Sikap yang diambil KH Ma’ruf Amin ini, kata Buya Zainut, guna menjaga independensi lembaga para ulama tersebut.
Diungkapkan oleh Buya Zainut, bahwa untuk menjaga keberlangsungan organisasi MUI, tampuk kepemimpinan MUI akan diemban oleh dua Wakil Ketua Umum yakni Prof Dr Yunahar Ilyas dan H Zainut Tauhid Sa’adi.
“Jadi roda organisasi tetap berjalan normal seperti biasa, meski Ketum kita non aktif,” jelasnya.
Baca juga:Â Resmi, Bukan Mahfud MD, Jokowi: Saya Memilih KH Ma’ruf Amin
Keputusan tersebut, jelasnya, semata-mata didasari pertimbangan agar posisi KH Ma’ruf Amin sebagai calon Wakil Presiden tidak menimbulkan pro-kontra di masyarakat, termasuk di internal MUI.
“Beliau ingin fokus mengerjakan amanat karena dipercaya sebagai cawapres Jokowi, sebagaimana fokusnya beliau mengabdi di MUI selama ini,” tambahnya.
Menanggapi keputusan KH Ma’ruf tersebut, Sekjen MUI, Dr. Anwar Abbas mengapresiasi langkah yg diambil oleh alumni Pesantren Tebu Ireng itu.
Baca juga:Â KH Ma’ruf Amin Jadi Cawapres Jokowi, KH Said Agil: Warga NU Otomatis Bergerak
“Sebenarnya tidak ada aturan organisasi yg mengharuskan beliau non aktif selama masa pencalonan. Namun dengan kearifannya, beliau melakukan itu,” kata Buya Anwar, sapaan akrabnya.
Ditegaskan Anwar, bahwa langkah yang ditempuh KH Ma’ruf itu diharapkan bisa menjadi teladan yang baik bagi seluruh jajaran pengurus MUI di berbagai tingkatan.
Terlebih lagi posisi MUI yang selama ini selalu jadi rujukan umat.
“Keteladanan itu menjadi penting, tidak hanya melihat aturan tertulis, tapi juga fatsoen politiknya,” pungkas aktifis senior PP Muhamammadiyah itu. (ARif R)
Jabatan itu empuk jendral
Mundurlah itu baru jentel
bilngnya g takut kehilngan suara umat muslim lakok malah gandeng maruf amin,ini kn tandanya takut g dpt suara umat muslim kn,tp kata” bu megawati itu masih dingat sm umat muslim
ternyata pak tua itu masih takut hilang jabatannya dengan tidak mengundurkan diri, beda ya sama sandi uno…