JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menanggapi pernyataan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief yang menantang Presiden Jokowi memberikan sebelah mata ke dirinya yang jadi korban penyiraman air keras oleh oknum tak dikenal. Menurut Novel, seharusnya Jokowi mau mengungkap pelaku yang menyerangnya.
“Sederhana saja, Jokowi mau mengungkap penyerang saya dan penyerang orang-orang di KPK yang menculik, menteror, dan lain sebagainya,” ujar Novel Baswedan kepada wartawan, Senin (31/12).
Novel berharap Jokowi memiliki kemauan dan keberanian untuk mengungkap pelaku.
“Sudah jelas seharusnya Jokowi mau mengungkap pelaku, semoga beliau berani,” harapnya.
Baca juga: Ungkit Isu HAM, Jokowi Ditantang Serahkan Sebelah Matanya ke Novel
Sebelumnya, Andi Arief mengkritik Jokowi yang menurutnya gagal menuntaskan kasus yang menimpa Novel Baswedan. Menurut Andi, kasus yang menimpa Novel ini termasuk dalam kategori mudah diselesaikan karena kewenangan ada di tangan Presiden untuk membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF).
Andi lantas menyebut Jokowi seharusnya memberikan sebelah matanya kepada Novel. Menurut Andi, itu juga sekaligus bentuk sindiran karena Jokowi dianggap tidak bisa melihat persoalan ini dengan seksama, bahkan lebih memilih untuk diam.
Baca juga: Dua Lebaran Terlewati, KPK Desak Presiden Jokowi Bentuk TGPF Penyiraman Novel
“Kalau Jokowi berkeinginan memberi sebelah matanya Pada Novel Baswedan, mari kita bicara soal penculikan dan pembunuhan masa lalu. Kenapa mata Pak Jokowi? Karena percuma punya mata tapi tak mau melihat persoalan yang mudah ini untuk diselesaikan,” kata Andi Arief melalui akun Twitter @AndiArief_, Ahad (30/12). (SU05)
Goblokk yg nantang