Mungkin karena itulah Eddy Rumpoko, juga keluarganya, bagitu dihormati warga kota Batu, bahkan bisa jadi sangat “dicintai” warganya.
Ini terbukti dalam pemilihan Wali Kota yang berlangsung pada Februari 2017 lalu, istri Eddy, Dewanti Rumpoko, mendapatkan dukungan warga Kota Batu untuk meneruskan kepemimpinan suaminya, dengan kemenangan cukup telak, dukungan 44,46 persen warga mengalahkan 3 pasangan calon lainnya.
Walau beberapa pihak juga menuding bahwa Eddy Rumpoko “membajak demokrasi” dengan membangun politik dinasti. Dan kemenangan istrinya dalam pilwali yang lalu, diduga berbagai pihak, tidak lepas dari “turun tangannya” Eddy baik sebagai ketua DPC PDIP Kabupaten Malang, maupun memainkan perannya sebagai Wali Kota Batu untuk memuluskan kemenangan istrinya yang berpasangan dengan Punjul Santoso yang merupakan Wakil Wali Kota pasangan Eddy saat ini.
Sisi lain, setelah OTT KPK ini, mulai terungkap kepermukaan betapa “sangat kaya” nya Eddy Rumpoko beserta istrinya selama menjabat Wali Kota Batu sejak tahun 2007. Adalah Malang Corruption Watch (MCW), LSM pemantau korupsi mensinyalir peningkatan kekayaan Eddy dan keluarga berlipat-lipat dibandingkan saat awal menjabat.
“Kalau setiap pengadaan proyek ada fee 10 persen untuk wali kota, maka selama sepuluh tahun kekayaan pasangan itu ada dugaan diperoleh dari praktik korupsi,” kata Koordinator Badan Pekerja MCW Fachrudin di Malang, Ahad (17/9).
Lewat dokumen Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang disampaikan Eddy Rumpoko pada 1 Juni 2015, diketahui total kekayaannya Rp 16.436.612.628 dan USD 181.437. Sementara berdasarkan laporan kekayaan yang dilaporkan istrinya, Dewanti Rumpoko, dalam LHKPN tanggal 31 Agustus 2016 tercatat sebesar Rp 21.174.893.666 dan USD 181.437.
Pejabat umumnya sudah memiliki apa yang diinginkan, Rumah, mibil, tanah ribuan bahkan hektar, kel, istri ( tercarat maupun blm), satu yang gak dimiliki yaitu
RASA MALU !!!