JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Dua minggu jelang hari pencoblosan yang jatuh pada tanggal 17 April 2019, lembaga survei Charta Politika kembali merilis hasil survei yang dilakukan terkait tingkat keterpilihan atau elektabilitas partai politik pada Pemilu 2019.
Dari survei yang dilakukan pada 19-25 Maret 2019 tersebut, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra masih memimpin diurutan teratas elektabilitas.
Elektabilitas PDIP berada di 25,3 persen, sementara Gerindra di 16,2 persen.
PDIP dan Gerindra Mendapat Coattail Effect Paling Besar Karena Usung Kader di Pilpres 2019
“PDIP dan Partai Gerindra mendapatkan efek ekor jas (coattail effect) paling signifikan karena figur kadernya yang diusung maju dalam kontestasi Pemilu Presiden 2019,” kata Direktur Riset Charta Politika, Muslimin dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (4/4).
PDIP mendapat efek ekor jas karena mengusung kembali kadernya, Jokowi sebagai calon Presiden di Pilpres 2019.
Sementara Gerindra diuntungkan dengan mengusung baik capres maupun cawapres yang keduanya merupakan kader Gerindra.
“Kenaikan signifikan Gerindra dipengaruhi Prabowo dan Sandi yang menjadi capres-cawapres,” ujar Muslimin
Mayoritas Parpol Tunjukan Trend Elektabilitas Naik Dibanding Pemilu 2014
Hasil survei Charta Politik menunjukkan mayoritas partai politik menunjukkan tren elektabilitas yang terus meningkat menjelang Pemilu 2019 pada 17 April mendatang. PDIP
Muslimin mengungkapkan di Pemilu 2014, elektabilitas PDIP sebesar 18,9 persen namun jumlah tersebut meningkat berdasarkan survei Charta 19-25 Maret 2019, yakni sebesar 25,3 persen.
Sementara, Partai Gerindra di Pemilu 2014 elektabilitasnya sebesar 11,8 persen, namun berdasarkan survei Charta 19-25 Maret 2019 meningkat menjadi 16,2 persen.
Elektabilitas PPP Terus Merosot Pasca OTT Romahurmuziy
Dari tiga kali seri survei yang dilakukan Charta Politik, diungkapkan Muslimin, hanya elektabilitas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menunjukkan tren terus turun.
Jika pada survei tanggal 22 Desember 2018-2 Januari 2019 elektabilitas PPP berada di 4,30 persen, maka pada survei tanggal 1-9 Maret 2019 elektabilitasnya merosot ke 3,6 persen.
Kini pasca operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Romahurmuziy, mantan Ketua Umum PPP, elektabilitas PPP dalam survei tanggal 19-25 Maret 2019 hanya tinggal 2,4 persen.
Survei Charta Politika dilakukan pada 19-25 Maret 2019 dengan jumlah sample sebanyak 2.000 responden di 34 provinsi yang dipilih menggunakan metode ‘multistage random sampling‘. Sementara Margin of error dari survei ini sebesar +/- 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut Hasil Survei Charta Politika dari 3 Seri Survei Yang Telah Dilakukan
No Urut | Parpol | Survei I (%) | Survei II (%) | Survei III (%) |
---|---|---|---|---|
1 | PKB | 8,10 | 7,2 | 8,5 |
2 | Gerindra | 15,20 | 15,7 | 16,2 |
3 | PDIP | 25,20 | 24,8 | 25,3 |
4 | Golkar | 9,00 | 9,8 | 11,3 |
5 | NasDem | 5,30 | 4,9 | 5,2 |
6 | Garuda | 0,20 | 0,2 | 0,2 |
7 | Berkarya | 0,30 | 0,4 | 0,1 |
8 | PKS | 4,20 | 4,1 | 5 |
9 | Perindo | 2,70 | 1,3 | 2 |
10 | PPP | 4,30 | 3,6 | 2,4 |
11 | PSI | 1,50 | 1,4 | 2,2 |
12 | PAN | 2,60 | 3,2 | 3,3 |
13 | Hanura | 0,60 | 0,8 | 1 |
14 | Demokrat | 4,50 | 5,1 | 5,2 |
19 | PBB | 0,40 | 0,4 | 0,5 |
20 | PKPI | 0,10 | 0,3 | 0,2 |