SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku kaget namanya disebut-sebut tersangka dugaan suap jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag), Romahurmuziy.
Khofifah membantah keterangan Romahurmuziy dalam pemeriksaan KPK yang menyebut bahwa ia dan Kiai Asep Saifuddin Halim turut merekomendasikan pengangkatan Kakanwil Kemenag Jatim, Haris Hasanudin
“Saya juga kaget, rekomendasi dalam bentuk apa yang disampaikan (Romi),” kata mantan Menteri Sosial ini menjawab wartawan di Grahadi, Surabaya, Sabtu (23/3).
Menurut Khofifah, Romi harus memberikan klarifikasi terhadap pernyataannya tersebut, karena bisa jadi ada pihak-pihak yang mengaku-ngaku menggunakan namanya.
“Jadi sebaiknya teman-teman (wartawan, red) bisa mengkonfirmasi langsung kepada Romi,” ujar Khofifah.
Khofifah tidak menapik bahwa ia mengenal Kakanwil Kemenag Jatim, Haris Hasanudin yang juga menantu mantan Ketua Timsesnya di Pilkada Jatim, Roziqi, namun tidak secara personal.
Khofifah juga menegaskan bahwa ia tidak akan mempermasalahkan pernyataan Romi dan menyerahkan sepenuhnya pada proses di KPK.
“Ini kan sudah pada proses di KPK. Kita menghormati proses itu. Kita menyerahkan semuanya pada proses hukum yang sedang berjalan di KPK,” pungkasnya.
Sebelumnya, Romahurmuziy yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK dalam kasus dugaan jual beli jabatan di Kemenag mengaku bahwa ia hanya sebatas menyampaikan aspirasi berbagai pihak dalam pengisian jabatan di Kemenag.
Mantan Ketua Umum PPP itu menyebut bahwa Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa juga turut merekomendasikan Haris Hasanuddin menjadi Kakanwol Kementerian Agama Provisinsi Jawa Timur.