JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Panitia penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) mengatur strategi promosi agar tidak kalah bersaing dengan Piala Dunia 2018 yang akan berlangsung di Moskow, Rusia, pada 14 Juni-15 Juli.
“Cabang olahraga sepak bola tentu nomor satu dan sangat mendunia. Promosi Asian Games tidak mungkin berbenturan dengan Piala Dunia. Kami akan menggencarkan promosi pada 15 Juli hingga 15 Agustus,” kata Ketua INASGOC Erick Thohir di Jakarta, Kamis (3/5).
INASGOC, menurut Erick, harus mengatur strategi promosi Asian Games menyusul efisiensi anggaran penyelenggaraan.
“Kami mulai mempromosikan Asian Games terutama ketika penghitungan mundur pada Agustus 2017. Lalu, promosi berhenti saat penyelenggaraan SEA Games 2017. Kami kembali berpromosi lagi setelah SEA Games selesai,” kata Erick.
Selain Piala Dunia, INASGOC juga menghadapi dua kegiatan nasional yang menjadi pesaing promosi Asian Games 2018 yaitu mudik lebaran dan Pemilihan Kepala Daerah.
“Kami bekerjasama dengan badan-badan usaha milik negara dan Kementerian Perhubungan agar maskot Asian Games dapat ditempatkan di titik-titik para pemudik,” kata Erick tentang strategi INASGOC agar tidak kalah dari Piala Dunia.
Erick juga mengaku terbantu dalam promosi Asian Games oleh para sponsor Asian Games seperti Pocari dan Indofood.
“Tapi, promosi Asian Games tidak akan ada artinya tanpa partisipasi masyarakat,” katanya.
Deputi II Bidang Administrasi Pertandingan INASGOC Francis Wanandi mengatakan biaya promosi Asian Games di seluruh Indonesia yang meliputi iklan media massa (on air) serta kegiatan kampanye (off air) mencapai Rp500-Rp600 miliar.
“Tentu iklan komersial di televisi menjadi promosi yang paling efektif untuk menyentuh kesadaran masyarakat tentang Asian Games,” kata Francis. (Ant/SU02)
