SERUJI.CO.ID – Robert Kiyosaki membagi manusia menjadi 4 kuadran. Empoyee (E), self employed (SE), business owner (BO) dan investor (I). Konsep yang disebut empat kuadran ini banyak dijadikan referensi. Dalam kosepnya, Kiyosaki menyarankan orang untuk berpindah dari kuadran employee menjadi self employed, lalu business owner, lalu investor.
Seorang pegawai yang menjalankan saran ini akan segera keluar dari pekerjaannya. Berubah kuadran dari employee menjadi self employed.
Misalkan si Fulan adalah seorang guru di sebuah sekolah pemerintah yang berstatus pegawai negeri. Mengikuti saran Kiyosaki maka Fulan akan mengundurkan diri dari posisinya sebagai pegawai negeri dan berubah posisi menjadi self employed.
Caranya misalnya ditempuh oleh Fulan dengan menjadi guru les privat. Dengan demikian ia tidak lagi dipekerjakan oleh pihak lain. Posisinya menjadi dipekerjakan oleh dirinya sendiri dan karenanya disebut self employee.
Jika menuruti saran Kiyosaki, yang harus dilakukan fulan adalah mengumpulkan uang hasil les privat untuk membangun bisnis. Misalkan saja kemudian dia mendirikan warung sate. Honor dari mengajar privat dikumpulkan untuk mendirikan warung sate dengan mempekerjakan beberapa orang lain. Nah, berarti posisi Fulan kini sudah menjadi business owner. Meninggalkan profesinya sebagai guru privat untuk menjadi pemilik warung sate.
Selanjutnya, jika mengikuti saran Kiyosaki, maka laba dari bisnis warung satenya harus ditabung. Setelah cukup maka uang digunakan untuk berinvestasi.
Fulan membeli ruko untuk disewakan. Persis mengikuti saran Kiyosaki untuk memilih properti sebagai bentuk investasi. Dengan demikian posisi Fulan sudah berubah jadi kuadran investor.
Fulan terus menerus memanfaatkan hasil laba warung satenya untuk menambah investasi. Suatu saat hasil investasi berupa sewa ruko sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Saat itulah Fulan mencapai apa yang oleh Kiyosaki disebut sebagai kebebasan finansial.