MBKM kini tak lagi menjadi sebuah kebijakan semata, namun telah menjadi Gerakan akselerasi pengembangan kualitas sumberdaya manusia Indonesia.
Lewat keberanian pihak sekolah dan Universitas untuk mengkaji dan mengevaluasi mata pembelajaran dan mata kuliah yang tidak penting disajikan/di-kurikulum-kan (saya sependapat sekitar 30-35% perlu dihapus/dihilangkan) agar para siswa dan mahasiswa diberi waktu dan kesempatan lebih untuk mendalami/menguasai mata pelajaran dan mata kuliah yang essensial untuk mendesign masa depan mereka masing-masing.
Lewat momentum ini, PTN dan PTS membuat pengakuan bahwa kita gagal jadi superman untuk mengerjakan Tri Dharma sekaligus di Perguruan Tinggi. Hemat saya, lebih baik tunggal dharmanya, pilih salah satu, apakah kuat di pengajaran atau di penelitian atau di pengabdian masyarakat.
Agar fokus, jika mau jadi riset universiti, maka riset yang keluarannya berdampak langsung pada ekonomi masyarakat, mekanisasi industri, mekanisasi pertanian, produksi obat-obatan dst. Jangan hsl riset maksimal hanya di jurnal, tapi tidak berdampak bagi masyarakat luas dan Dudi yang membutuhkan teknologi yang visioner futuristik dan implemantatip.
——
Saya kira beri waktu 25 tahun kedepan seperti gagasan saya ini selanjutnya kita boleh re-orientasi adaptasi arah keluaran perguruan tinggi kita yang diperlukan pada zaman mendatang tersebut.
Saat ini dan 25 tahun kedepan dunia pendidikan di Indonesia layak diarahkan dengan target akan penguasaan/pendalaman sedikit ragam ilmu yang khusus dibutuhkan dunia nyata ketimbang mengetahui banyak jenis ilmu namun dangkal tidak berguna.
Bangsa ini harus mampu memetik dan memanfaatkan sisi positif-nya program inovasi sekelas MBKM ini dan bersama kita meminimalisir potensi dampak-dampak negatip/ kontraproduktif-nya yang mungkin terjadi. Tidak ada kebijakan yang sempurna dan jika ada perubahan inovasi jangan naluri penolakan yang dikedepankan.
Untuk berubah kearah lebih baik perlu sinergi saling mendalami, menerima dan mengkoreksi yang konstruktif secara bersama-sama untuk memajukan keluaran dunia pendidikan Nasional kita.
Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Malang, 17-1-2023.
Prof. Dr. Murpin J Sembiring.MSi
Rektor Univ Ma Chung Malang
Sekjen Forum Pendidikan Jawa Timur (FPJ)