Oleh sebab itu, sikap terbaik dikala mendapat pujian dari orang lain adalah segera mengembalikan pujian itu kepada Dzat yang paling berhak untuk dipuji, Allah SWT. Kemudian, segera beristighfar memohon ampun kepada Allah sebagaimana dicontohkan oleh Rasul SAW. Dan, berdoalah kepada Allah supaya kita dibimbing-Nya agar menjadi pribadi yang lebih baik daripada persangkaan manusia.
Ketika mendapat pujian, Rasulullah SAW berdoa, “Ya Allah, ampunilah aku dari apa yang tidak mereka ketahui.” (HR. Bukhari). Dan, jikapun pujian yang mereka sampaikan itu memang benar ada di dalam diri kita, maka berdoalah sebagaimana doa Rasul SAW, “Ya Allah, jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka kira.” (HR. Bukhari).
Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah SWT yang terampil menjaga hati dari kesombongan akibat pujian orang lain. Dan, semoga kita pun termasuk hamba-hamba-Nya yang senantiasa rendah hati dan bersemangat untuk terus-menerus membersihkan hati dan memperbaiki diri. Wallahu a’lam bishawab.
*) Pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.
(Hrn)
Hati-hatilah dengan pujian..