Khaulah binti Hakim merasa iba dengan kondisi Rasulullah lalu menawarkan Saudah binti Zam’ah Kepada Rasulullah untuk diperistri agar bisa membantu mengurusi rumah dan merawat anak Rasulullah.
Saudah bukanlah tergolong wanita cantik maupun kaya. Nasabnya bertemu dengan Rasulullah pada Luay bin ghalib. Di antara keluarganya, beliau dikenal memiliki otak cemerlang dan berpandangan luas. Semangat jihadnya, kecerdasan otaknya, dedikasinya yang luar biasa pada Allah dan Rasulnya lah yang menyebabkan Rasulullah bersedia menikahinya.
Seperti halnya Khodijah yang pernah dimonogami Rasulullah sampai wafatnya (25 Tahun), Saudah yang merupakan wanita kedua yang pernah dinikahi Rasulullah sebelum Aisyah, juga pernah merasakan dimonogami Rasulullah selama 2-3 tahun. Dengan berbagai macam pertimbangan dakwah, dikemudian hari Rasulullah menikah lagi dengan beberapa wanita mulia lainnya. Dan Saudah tidak pernah ada perasaan cemburu terhadap istri-istri Rasulullah lainnya.
Saudah menyusul Rasulullah hijrah ke Madinah setelah Rasulullah menetap di sebuah rumah, beliau dijemput oleh utusan Rasulullah untuk berangkat ke Madinah bersama Ummu Kultsum dan Fatimah (putri Rasulullah).
Selama menjadi istri Rasulullah, Saudah telah menunjukkan kualitas pribadinya yang “berkelas” bahkan Aisyahpun memujinya, “Tidak ada wanita yang lebih aku cintai untuk berkumpul bersamanya selain Saudah binti Zam’ah, karena dia memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki wanita lain.” Saudah juga sangat menyayangi Aisyah.
Aamiin.Selalu terharu setiap membaca kisah Rasulullah shalallahu ‘alayhiwassalam dan keluarga serta sahabat-2nya.Jazakallah khaer