MENU

Wamen ESDM: Perdalam Lagi Data Cadangan SDA

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar berpendapat bahwa data cadangan sumber daya alam di Indonesia perlu lebih diperdalam lagi catatannya.

“Data cadangan sumber daya alam kita perlu diteliti lebih dalam. Jika ada yang menyatakan sumber daya air kita terbesar kelima dunia, itu (masih) unverified, masih potensi, belum cadangan. Cadangan itu dibagi-bagi lagi, ada yang dinamakan dengan possible reserve, ada yang dinamakan probable reserve, ada pula yang dinamakan dengan proven reserve,” ujar Arcandra.

Dalam informasi yang dipantau di Jakarta, Senin (9/4) pada laman Kementerian ESDM, Pemerintah terus berupaya memanfaatkan potensi sumber daya alam khususnya energi baru terbarukan (EBT) untuk memenuhi kebutuhan energi setempat.

Namun, langkah penting yang perlu dilakukan adalah mengklarifikasi dan meningkatkan status data potensi yang ada, hingga menjadi cadangan terbukti yang siap dimanfaatkan untuk mendukung ketersediaan energi wilayah tersebut.

Lebih lanjut Arcandra mengungkapkan, berbicara soal cadangan, ketika dinamakan potensi maka orang harus berfikir lebih jauh.

“Dari mana datanya? Bagaimana perhitungannya? Suatu saat kita dapat data, potensi air laut/ombak sekian ratus Giga Watt (GW). Saya liat, ini darimana datanya, ternyata cara penghitungannya dari sebuah pernyataan kemudian dikalikan panjang pantai. Banyak saya temui yang seperti ini,” ungkapnya.

Contoh kasus yang sangat jelas adalah minyak bumi.

“Apakah kita masih percaya negara kita kaya minyak? Cadangan terbukti (proven reserve) hanya 3,3 miliar barel atau sekitar 0,2 persen dari cadangan minyak dunia,” katanya.

Lebih lanjut ia memaparkan produksi minyak Indonesia 800 ribu barel per hari (bph). Mantan Menteri ESDM ini mengatakan cadangan migas Indonesia bisa saja habis dalam beberapa tahun ke depan jika tidak menemukan cadangan lainnya.

“Minyak itu belum akan habis, yang ada adalah kemampuan manusia saat ini hanya mampu mengambil sampai 40-50 persen. Masih ada 60-50 persen lagi di bawah sana, yang belum terambil,” papar Arcandra.

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER