Kekayaan minyak Kamerun telah melahirkan sistem perlindungan politik luas yang didorong oleh pendapatan dari ekspor minyak mentah.
Transparansi Internasional menempatkan Kamerun di tingkat 153 dari 180 negara dalam indeks persepsi korupsi tahunannya.
Perekonomian Kamerun, yang tergantung dari minyak, telah mengalami kesulitan karena harga minyak yang rendah.
Selain itu, para pemberontak juga meningkatkan gerakan gerilya mereka di dua provinsi berbahasa Inggris di negara itu. Mereka menuntut kemerdekaan dari negara Afrika Tengah itu, yang mayoritas penduduknya berbahasa Prancis. (Ant/SU03)