MD Production Bantah Terlibat Beredarnya Infografis Rating Palsu Film “Hanum & Rangga”
Sementara itu, pihak Hanum Rais yang telah menggunggah gambar berisi informasi palsu tersebut pada akun Fanspage Hanum Rais di Facebook, sampai saat ini belum memberikan keterangan resminya. Gambar itu pun kini sudah dihapus karena banyak warga net yang protes dan memberikan komentar negatif.
JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Pihak MD Pictures selaku rumah produksi film ‘Hanum & Rangga: Faith & The City’ menyatakan bahwa mereka tidak terlibat dalam pembuatan infografis rating bintang dari berbagai media untuk film tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Marketing Public Relations MD Pictures melalui surat resminya yang dikirimkan kepada berbagai media hari ini, Kamis (15/11).
“Sehubungan dengan beredarnya konten infographic di akun media sosial mengenai review media tentang film Hanum & Rangga dengan menggunakan rating bintang. Dengan ini kami informasikan bahwa konten infographic tersebut bukan buatan dari MD Pictures,” jelas surat tersebut.
Sementara itu, pihak Hanum Rais yang telah menggunggah gambar berisi informasi palsu tersebut pada akun Fanspage Hanum Rais di Facebook, sampai saat ini belum memberikan keterangan resminya. Gambar itu pun kini sudah dihapus karena banyak warga net yang protes dan memberikan komentar negatif.
Gambar berupa infografis tersebut berisi tentang review dari berbagai media online Tanah Air yang memberikan bintang lima terhadap film ‘Hanum & Rangga: Faith & The City’ yang rilis pada 8 November lalu.
Beberapa media yang namanya dicatut di infografis tersebut adalah detik.com, viva.co.id, tribunnews.com, kapanlagi.com, republika.co.id, termasuk juga antaranews.com. Padahal, Kantor Berita Antara tidak pernah memberikan penilaian berupa bintang untuk film yang diulas.
Teguh Priyanto selaku redaktur pelaksana Kantor Berita Antara juga telah memberikan keterangan bahwa Antara tidak pernah memberikan rating pada film apapun. Sebagai kantor berita Indonesia, Antara selalu berupaya menyajikan informasi kredibel berimbang dan imparsial sehingga tidak menimbulkan polemik dan membodohi masyarakat.
“Kami berusaha sangat keras agar berita dan ulasan yang kami buat senantiasa menjunjung tinggi prinsip-prinsip dan etika jurnalistik. Dengan demikian masyarakat pembaca mendapat sajian informasi yang mendidik, mencerahkan dan memberdayakan bukan sebaliknya membuat polemik, memperkeruh masalah dan membodohi masyarakat,” jelasnya. (Ant/SU01)
Masih bisa hoax yaa