JAKARTA – Di ruang sidang ke-12 kasus penodaan agama Islam dengan terdakwa Ahok pada Selasa (28/2), saksi ahli agama Islam, Habib Rizieq juga menjelaskan dengan rinci tafsir Al-Qur’an ayat 51 mengenai kata ‘awliya’. Habib mengatakan seluruh ahli tafsir Al-Qur’an (mufasir) terdahulu sepakat bahwa Surah Al-Maidah ayat 51 merupakan dalil pengharaman ummat Islam menjadikan kafir sebagai pemimpinnya.
“Semua ahli tafsir salaf atau klasik sepakat apakah awliya itu diartikan teman setia, orang kepercayaan, penolong, pelindung dan pemimpin, semua sepakat bahwa ayat tersebut dijadikan dalil haramnya orang kafir sebagai pemimpin bagi umat Islam. Mereka tidak berbeda pendapat karena kalau jadi orang setia atau orang kepercayaan saja tidak boleh, apalagi jadi pemimpin. Kenapa? Karena setiap teman setia belum tentu jadi pemimpin, tapi setiap pemimpin wajib jadi teman setia orang yang dipimpinnya,” rinci Habib Rizieq di dalam ruang persidangan.
Lanjut Habib Rizieq, siapapun boleh menyampaikan isi Al-Qur’an, namun untuk menjelaskan maksud atau tafsir, itu merupakan orang khusus yang ahli dalam bidangnya.
“Siapa pun berhak menyampaikan ayat Alquran meskipun satu ayat. Siapa saja boleh. Tapi menjelaskan maksud dari suatu ayat itu (harus) yang merupakan ahli di bidangnya, yaitu para ulama. Dengan catatan, dia paham artinya,” tegas Habib Rizieq.
Dalam sidang kali ini, kubu pengacara terdakwa Ahok tidak mengajukan pertanyaan kepada Habib Rizieq.
Sidang dilanjutkan pada Selasa (7/3) depan dengan agenda mendengarkan saksi yang diajukan terdakwa yang meringankan. Sejatinya masih ada satu kesempatan lagi bagi JPU untuk menghadirkan saksi-saksinya, namun JPU menilai saksi-saksi yang diajukan sudah cukup.
EDITOR: Harun S
siapapun boleh menyampaikan isi Al Qur’an, tp yg menjelaskan maksud atau tafsir hrs “Ahli” nya, apakah terdakwa ahli tafsir? mengimani saja tidak, smoga Hakim bs melihat hal ini secara clear
Benar kata Habib bhw kalau jadi orang setia atau orang kepercayaan saja tidak boleh, apalagi jadi pemimpin. Setiap teman setia belum tentu jadi pemimpin, tapi setiap pemimpin wajib jadi teman setia orang yang dipimpinnya.