JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Puluhan ribu massa “Aksi Bela Tauhid 211” yang hendak ke Istana Merdeka menyampaikan aspirasianya tidak dapat melanjutkan perjalanannya karena terhalang kawat berduri yang dipasang kepolisian di dua ruas jalan depan Kementerian Pariwisata, Jalan Medan Merdeka Barat.
Selain terhalang kawat berduri, massa juga dihadang tiga lapis pagar betis dari aparat kepolisian yang melakukan pengamanan dan menghalangi massa agar tidak melanjutkan pawai ke depan Istana Merdeka.
Massa tersebut berasal dari massa yang sebelumnya melaksanakan shalat Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta, serta massa aksi dari lokasi lain di Jakarta dan sekitar yang berniat ke Istana Merdeka.
Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) yang tergabung dalam gerakan “Aksi Bela Tauhid 211”, Slamet Maarif menyampaikan bahwa tujuan dari aksi yang dilakukan tersebut adalah ingin menyampaikan dua tuntutan.
Pertama, kata Slamet, pemerintah harus mengakui bahwa bendera yang dibakar saat peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Garut, Jawa Barat, adalah bendera tauhid.
“Kedua, meminta aparat penegak hukum menindak aktor intelektual insiden tersebut,” kata Slamet kepada media, di Jakarta, Jumat (2/11).
Hingga berita ini ditulis, massa aksi terus berdatangan dari arah Jalan Medan Merdeka Selatan, yang mengarah ke Istana Merdeka. (ARif R)