Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga diminta turun tangan, mengingat Myanmar tak punya itikad baik dalam menyelesaikan konflik. Kepada Bangladesh, PP Muhammadiyah juga meminta negara tersebut membuka perbatasan untuk alasan kemanusiaan.
“PBB menyebut Rohingya sebagai etnis paling tertindas di muka bumi. Mereka tertolak di Myanmar dan tertindas di Bangladesh. Karena ketidakjelasan identitas ini akhirnya akses mereka terhadap pendidikan, kesehatan, dan tempat tinggal layak sangat terbatas,” ucap dia.
Berdasarkan pantauan PP Muhammadiyah dalam satu pekan terakhir 3.00an etnis Rohingya mengungsi ke perbatasan Bangladesh untuk menghindar dari kebrutalan militer Myanmar. Jumlah korban mencapai 800 orang baik dari perempuan dan anak-anak. (Ant/Hrn)
Zaman Pak Harto, kita menampung pengungsi Vietnam sekitar 250.000.- selama hampir 20 tahun, sudah selayaknya Pemerintah saat ini meniru langkah kemanusiaan Pemerintahan zaman Pak Harto dg menampung untuk sementara para pengungsi Rohingya.