SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Keberadaan partai politik (parpol) poros tengah bakal berperan penting pada Pilgub Jawa Timur 2018. Untuk saat ini baru ada dua poros yang bakal bertarung, yakni dua kader terbaik NU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dan Khofifah Indar Parawansa.
“Saya melihat partai poros tengah itu sulit untuk menang, tapi poros tengah ini bakal menjadi penentu siapa kandidat yang bakal menang,” kata pengamat politik dari Unair Surabaya, Suko Widodo, dalam diskusi bertema “Perang Paregreg di Pilgub Jatim”, di Surabaya, Jumat (17/11).
Parpol poros tengah terdiri dari Gerindra (13 kursi), PAN (7 kursi), dan PKS (6 kursi). Total ada 26 kursi atau melebihi syarat minimum untuk mengusung kandidat sendiri, yakni 20 kursi.
Namun, ketiga parpol tersebut sampai saat ini belum memiliki jagoan untuk diusung. Itu artinya, parpol poros tengah kecil kemungkinan untuk memenangkan Pilgub Jatim.
“Memunculkan calon alternatif tidak mudah, apalagi figur baru. Nah ini butuh waktu untuk bisa mengimbangi dua kandidat yang sudah ada,” katanya.
Semetara pengamat politik dari Unitomo, Redi Panuju, memandang perlu adanya parpol poros tengah.
“Apakah dengan didominasi NU lalu politik Jatim akan monoton atau tidak. Gerindra, PAN, dan PKS ini seharusnya pede dengan Poros Emas yang mereka gagas untuk kepentingan pluralisme. Kalau menyerah dan ikut arus, berarti dari segi perspektif politik Jatim bakal monoton,” pungkas Redi. (Amal/Hrn)