JAYAPURA, SERUJI.CO.ID – Direktur PT. Istaka Karya, Sigit Winanto mengkoreksi jumlah karyawannya yang berada di lokasi kejadian saat kelompok separatis Papua melakukan serangan dan pembunuhan di proyek Trans Papua di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, pada Ahad (2/12) lalu.
Sigit menyampaikan, tercatat ada 27 karyawan PT. Istaka yang menjadi korban kejahatan kelompok separatis tersebut.
“Karyawan kami tercatat sebanyak 27 orang, kemudian ada 1 karyawan merupakan staf pegawai Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XVIII Papua atas nama Efrandi Hotagaol. Jadi memang ada 28 karyawan yang melakukan pekerjaan pembangunan jembatan di ruas Mugi-Habema yang merupakan pembanguan jalan Trans Papua,” jelas Sigit dalam konferensi pers di Timika, Jumat (7/12) siang.
Baca juga: Selain Temukan 16 Jenazah, TNI/Polri Berhasil Temukan 20 Pekerja Yang Selamat
Sebelumnya diberitakan ada 31 karyawan PT. Istaka Karya, sebuah BUMN yang mengerjakan pembangunan jembatan di proyek Trans Papua, yang jadi korban serangan kelompok separatis Papua yang oleh aparat disebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Dari 28 pekerja yang sedang melakukan pekerjaan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua tersebut, setelah penyisiran yang dilakukan TNI/Polri telah ditemukan 16 korban meninggal.
Keenam belas korban meninggal tersebut, terdiri dari 15 orang karyawan PT. Istaka Karya dan 1 orang pegawai BBPJN.
Baca juga: Berikut Data Lengkap 16 Korban Meninggal Akibat Pembunuhan Separatis Papua
Sementara itu, juga telah ditemukan 7 orang karyawan Istaka lainnya dalam keadaan selamat. Sehingga total pekerja yang telah ditemukan baik dalam keadaan selamat, maupun yang telah meninggal adalah sebanyak 23 orang.
Hingga kini data sementara Kodam XVII/Cenderawasih yang merilis identitas 27 pekerja jembatan PT. Istaka Karya dan 1 karywan BBPJN, menyebutkan masih ada 5 pekerja yang dicari aparat gabungan TNI/Polri. (Faisal N/Hrn)