JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Ribuan pendukung dan simpatisan mulai mengalir ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta sejak Sabtu (6/4) malam, untuk mengikuti kampanye akbar nasional calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga yang digelar Ahad pagi (7/4).
Dalam kampanye akbar kali ini, massa pendukung, yang diklaim beberapa pihak berjumlah jutaan, telah tumpah ruah di GBK sejak pagi dini hari. Mereka memadati GBK untuk mengikuti rangkaian acara yang digelar sejak pukul 03.00 WIB.
Stadion GBK Yang Berkapasitas 88.083 Orang Penuh Lautan Manusia Hingga ke Lapangan
Stadion dengan kapasitas tempat duduk 88.083 tersebut dipenuhi oleh para pendukung. Bukan hanya tempat duduk, para pendukung juga menyemut di lapangan hijau stadion sepakbola terbesar ke-8 di Asia tersebut.
Sementara untuk urusan logistik ditangani para relawan yang tergabung dalan komunitas-komunitas. Pusat Informasi Relawan Persaudaraan Alumni 212 mencatat sebanyak 110 komunitas menyediakan makanan dan minuman gratis bagi para peserta kampanye akbar tersebut.
Para komunitas yang menyediakan logistik tersebut memenuhi 110 tenda dari 160 tenda yang ada di sekitar Stadion Usama GBK, tempat kampanye Akbar berlangsung.
Kampanye Prabowo-Sandi di GBK Bernuansa Religi
Kampanye akbar Prabowo-Sandi kali ini bernuansa religi. Kampanye yang dimulai pukul 03.00 WIB ini diawali dengan shalat Tahajud berjamaah dan dilanjutkan dengan shalat Subuh berjamaah.
Sebanyak 26 truk dengan kapasitas 8.000 liter dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan berwudlu. Truk-truk tangki air tersebut tersebar di 26 titik, kata Cahyadi, Koordinator Perusahaan Penyedia Air yang ditunjuk Tim Kampanye Prabowo-Sandi.
Tampak hadir dalam salat berjamaah ini Prabowo Subianto, dan calon wakilnya Sandiaga Uno, Zulkifli Hasan, sejumlah ulama besar dan tokoh Islam lainnya, termasuk pedangdut Roma Irama.
Usai Shalat Berjamaah Dilanjutkan Zikir dan Doa Bersama
Selain shalat berjamaah, juga dilantunkan zikir dan doa bersama, solawat badar, dan solawat nabi bergema di SUGBK sebelum kampanye akbar berlangsung pukul 07.30 WIB.
Silih berganti zikir, doa dan solawat dilantunkan, termasuk orasi yang disampaikan oleh sejumlah tokoh agama mulai dari Habib Syekh Bin Abdulqodir Assegaf (dzikir), KH Syuqron Makmun (tausiah), Habib Hanif (orasi).
Hadir juga Ustadz Bakhtiar Nasir yang menyampaikan orasi dan doanya untuk pasangan Prabowo-Sandi.
Tidak Saja dari Jakarta, Kampanye Akbar Prabowo-Sandi Juga Dihadiri Peserta dari Daerah
Suasana religi dalam kampanye menarik pendukung untuk ikutserta. Asep bersama istrinya Nurlaila dan Rais (2) anak bungsunya, rela menempuh perjalanan selama satu jam menggunakan sepeda motor dari Tangerang Selatan menuju GBK.
Menurutnya, datang ke GBK perlu perjuangan, berangkat setelah subuh, membawa anak usia dua tahun, perjalanan macet dan harus bersabar mencari parkir kendaraan.
“Kampanye nuansa religi ini bagus, menyentuh, original, bukan dibuat-buat inilah yang membuat massa tertarik datang, karena menyentuh hati,” kata Asep.
Asep mengatakan dirinya datang murni atas keinginan sendiri, tidak ada paksaan ataupun iming-imingi uang (massa bayaran) seperti yang dikatakan banyak orang.
“Motivasi kita hadir untuk Indonesia lebih baik,” kata Asep.
Para pendukung yang bergelombang datang tersebut sempat membuat macet jalanan yang mengarah ke GBK pada Ahad pagi. Jalan Jenderal Sudirman, Bendungan Hilir, Gatot Subroto, Pejompongan, Persimpangan SLipi-Palmerah, hingga Jalan Tentara Pelajar.
GBK Bersih Saat dan Usai Kampanye dengan Adanya Relawan Pemungut Sampah
Dalam kampanye akbar ini, juga diterjunkan sejumlah relawan untuk memungut sampah yang biasanya bertebaran saat kampanye. Kegiatan memunguti sampah usai Kampanye Prabowo-Sandi bukan yang pertama.
Dalam kampanye akbar kali ini, Komunitas ‘Indonesia Tersenyum’ menerjunkan sekitar 100 sukarelawan untuk membersihkan GBK dari sampah usai gelaran kampanye akbar.
Para sukarelawan komunitas pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 itu terlihat di berbagai titik sekitar GBK dengan membawa kantong plastik hitam berukuran besar. Berbagai sampah, mulai bekas makanan dan air mineral yang tertinggal di sekitar SUGBK, mereka punguti satu persatu, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik berukuran besar.
Sesekali, para simpatisan terlihat ‘menumpang’ membuang sampah, sembari berjalan keluar meninggalkan lokasi setelah berakhirnya kampanye akbar.
“Ada sekitar 100 personel kami sebar di berbagai titik untuk membantu membersihkan lokasi dari sampah,” kata koordinator bagian sampah Komunitas Indonesia Tersenyum, Teddy Rahmat.
Sampai saat ini, ia dibantu rekannya berhasil mengumpulkan sampah sekitar 100 kantong plastik di sekitar kawasan SUGBK usai kampanye akbar.
Sampah yang mereka kumpulkan, katanya, selanjutnya dikoordinasikan dengan Tim Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
“Kami berdua ini sudah kumpulkan sampah 50-an kantong. Kalau sama temen-temen lain mungkin sudah ada 500-an kantong sampah yang terkumpul,” ucapnya.
Teddy mengimbau tim kampanye, baik capres-cawapres, calon anggota legislatif, maupun partai politik membentuk tim khusus untuk menangani sampah setiap kegiatan kampanye.
“Mari kita jaga kebersihan bersama-sama. Setiap kampanye capres, caleg, dan parpol kayak gini, harus ada tim khususnya buat bantu ngurusi sampah,” ujarnya, berharap.
Senada, Yani Syaf selaku wakil koordinator bagian sampah mengimbau masyarakat, terutama para simpatisan untuk sadar dalam menjaga kebersihan ketika mengikuti kampanye.
“Setiap ada kampanye Prabowo-Sandi, kami terjunkan tim bantu bersihkan (dari) sampah. Waktu kampanye di GOR Bulungan, kemarin (29/3) juga ikut,” imbuhnya.