JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Kasus berita bohong atau hoaks tentang adanya 7 kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos paslon nomor urut 01, berbuntut panjang. Selain sudah dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh KPU untuk ditindaklanjuti, beberapa pihak juga membawa kasus hoaks ini ke polisi.
Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli meminta polisi menindaklanjuti laporan masyarakat tersebut dan menindak pembuat dan penyebar hoaks dengan menangkapnya.
Menurut Guntur, Wasekjend Partai Demokrat Andi Arief dan ustadz Tenku Zulkarnain adalah diantara pihak yang ikut bertanggungjawab atas penyebaran berita hoaks tersebut.
“Polisi harus tegas, tindak pelakunya, tangkap itu Andi Arief dan Tengku Zulkarnain, dan semua yang terlibat dipanggil semua,” kata Guntur kepada wartawan di Jakarta, Kamis (3/1) malam.
Baca juga:Â Andi Arief Mengaku Tak Sengaja Hapus Cuitan 7 Kontainer Berisi Surat Suara
Guntur menilai kasus hoaks 7 kontainer yang disebut berasal dari China tersebut sengaja direkayasa untuk kepentingan politik.
“Kami curiga (hoaks) ini sudah dipersiapkan dan direkayasa dengan canggih. Dimulai dari rekaman audio di grup-grup WA, kemudian diumpan di media sosial, khususnya lewat twitter Andi Arief dan Tengku Zulkarnain, itu alur penyebaran sudah bisa ditebak” ujarnya.
Memperkuat dugaannya, Guntur menyebut aksi yang dilakukan Andi Arief dan ustadz Tenku Zulkarnain menghapus twit mereka, setelah sebelumnya sempat membuat ramai media sosial dengan kabar hoaks tersebut.
Baca juga:Â KPU Resmi Laporkan Hoaks Surat Suara Tercoblos ke Bareskrim
“Tiba-tiba yang nyebarin hoaks kan semua twitnya dihapus, setelah sukses bikin ramai, kemudian ada klasifikasi audio soal hoaks itu, tujuan mereka menyebarkan hoaks dan menciptakan keresahan sudah sukses, terus mereka semua mau cuci tangan, polisi harus seret semua pelakunya” tegasnya.
Guntur menuding bahwa hoaks dan berbagai isu yang dibuat adalah untuk menyerang pasangan calon Presiden-Wakil Presiden nomor urut 01, Jokowi-KH Ma’ruf Amin.
“Seperti surat suara dicetak di Cina, ini negeri kan sudah sensitif di negeri kita, kemudian jumlah suara 70 juta, hingga dicoblos untuk pasangan 01, Jokowi dan KH Ma’ruf Amin, ini ibarat lempar satu batu tapi kau kena beberapa sasaran, mau fitnah Pemerintah Jokowi, pasangan Jokowi KH Ma’ruf Amin hingga pelaksanaan Pilpres 2019” pungkasnya. (ARif R)