BANDA ACEH, SERUJI.CO.ID – Kerusakan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, mencapai miliaran rupiah.
“Kita perkirakan kerugian ditaksir puluhan miliar rupiah,” ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Selatan, Cut Syazalisma di Banda Aceh, Senin (26/3).
Ia merinci, kerusakan infrastruktur diantaranya seperti satu jembatan putus dihantam banjir di Desa Lawe Sawah, Kecamatan Kleut Timur.
Lalu satu jembatan yang merupakan akses utama masyarakat di Desa Panton Luas, Kecamatan Tapaktuan tidak bisa dilalui karena dihantam banjir dan longsor.
Ada dua jembatan roboh di Kecamatan Trumon Tengah, masing-masing terdapat di Desa Pulo Paya, dan Desa Krueng Batee.
Banjir juga menghantam satu jembatan rusak, dan badan jalan tertimbun longsor sekitar 120 meter di dua titik terjadi di Desa Lubuk Ayu, Kecamatan Samadua.
“Belum lagi tanggul jebol 50 meter di Madat. Bangunan tempat wudhu, dan abutmen (bangunan bawah) jembatan di Alur Semerah, Samadua dalam kondisi rusak,” jelas dia.
Seperti diketahui, pada Selasa, (20/3), telah terjadi hujan deras yang berlangsung sepuluh jam lebih atau mulai pukul 14.30 WIB hingga 24.00 WIB yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor di Aceh Selatan.
“Tapi pekan lalu, kita bersama warga telah memasang dua jembatan darurat di dua titik. Yakni di Panton Luas, dan menghubungkan Lawe Sawah dengan Lawe Cimanok di Kleut Timur,” kata Cut.
Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan telah menetapkan status tanggap darurat berlangsung 14 hari, terhitung mulai 20 Maret 2018.
Data terakhir BPBD Aceh Selatan menyebut, 1.823 unit rumah terendam, 5.774 kepala keluarga atau 13.489 jiwa menjadi korban terdampak banjir di 75 desa dengan sepuluh kecamatan.
Hingga kini, belum ada bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Aceh sebagai bentuk terhadap paran korban terdampak banjir di Aceh Selatan. (Ant/SU02)