BLORA – Kena razia membawa berkah, itulah yang dialami oleh dua bersaudara Jari dan Yunari, siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Blora ini. Sekitar dua minggu yang lalu, kakak beradik ini berangkat sekolah mengendarai sepeda motor berboncengan, namun nahas, di jalan raya sekitar MAN Blora sedang ada razia tertib lalu lintas oleh petugas kepolisian. Karena yang berbonceng tidak memakai helm, walaupun surat-surat komplit tapi menunggak pajak selama 4 tahun, akhirnya dua bersaudara ini terkena tilang dan motor ditahan di Kantor Satlantas Blora.
Jarak tempuh bila memakai sepeda onthel dari rumah menuju sekolah memakan waktu sekitar 2,5 jam, sehingga dua bersaudara yang beralamat di Dukuh Sengkrong, Desa Bacem, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora ini terpaksa memutuskan untuk menginap di sekolah daripada sering telat masuk sekolah.
Karena merasa prihatin, akhirnya para guru MAN Blora berinisiatif untuk mengurus dan bermaksud mengeluarkan sepeda motor dari kantor polisi.
Saat pengajar MAN ke kantor polisi untuk mengurus kendaraan Jari dan Yunari, ternyata kebetulan ada petugas polisi yang juga alumni MAN. Setelah melihat kondisi sepeda motor Jari dan Yunari yang tak layak pakai tersebut, akhirnya petugas berinisiatif untuk membawa motor Jari dan Yunari ke bengkel untuk diperbaiki fisik dan mesinnya agar layak pakai dan biaya sepenuhnya ditanggung oleh Polantas Blora. Kemudian disepakati pula bahwa untuk biaya pajak motor yang menunggak selama 4 tahun dibiayai oleh pihak MAN Blora, hasil dari patungan para pengajarnya.
Pada hari Sabtu 18/03/2016 bertempat di halaman Kantor Satlantas Polres Blora, Jl. Pemuda 22, Blora, dilangsungkan serah terima oleh Kasatlantas Polres Blora, AKP Febriyani Aer SIK, kepada Jari dan Yunari atas kendaraannya yang sudah ‘mulus’ dan layak pakai. Disaksikan petugas kepolisian, wartawan dan pengajar dari sekolah dimana Jari dan Yunari menimba ilmu.
“Pihak sekolah kami (MAN Blora) sudah memberikan pendidikan semaksimal mungkin kepada Jari dan adiknya. Terbukti, prestasi akademik kedua murid bersaudara tersebut di atas rata-rata. Yang membuat kami khususnya Kepala Sekolah MAN Blora, H.M Fatah, terharu ialah semangat belajar Jari dan Yunari begitu besar untuk menimba ilmu di sini. Jari dan Yunari ingin agar nanti bisa mengaji dengan benar,” tutur salah satu guru MAN, Puryono, S.Pd kepada SERUJI (18/03). (Abdul Kholik)
EDITOR: Iwan Y
terharu bener gue
Jari bersaudara adalah realita Indonesia. #SelamatkanIndonesia
Betul
memalukan, gak bayar pajak selama 4 tahun…
.iklannya membawa berkah. Bukan tentang malu atau gk malu.. Anda bisa baca gk brow?? ?
MAN Blora emang da best dahh….
#banggajadialumniMANBlora
Terharu yah
Apresiasi bagi pihak kepolisian Blora
dan adik kita Jari dan Yunari