SOLO, SERUJI.CO.ID – Ketua KPK Agus Rahardjo mendukung langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta yang bakal menyulap bekas rumah Kakorlantas Polri Irjen Pol Djoko Susilo menjadi museum batik. Dukungan itu dikemukakan di sela-sela serah terima bekas rumah Djoko Susilo ke Pemkot Surakarta di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
“Saya setuju. Bukan hanya menjadi Museum Batik tapi tempat ini harus menjadi pembelajaran,” ungkap Agus Rahardjo, Selasa (17/10).
Bahkan, Agus menginginkan ada satu ruangan di museum tersebut yang mengajarkan anak-anak membatik secara utuh. “Kalau perlu anak SD dan SMP pekerjaan tangannya membatik,” jelas dia.
Tempat tersebut juga harus menjadi pengembangan batik di Kota Surakarta. Salah satunya dengan memunculkan wirausaha-wirausaha baru di bidang pembatikan.
“Kalau diberi keterampilan kemudian dimodali bisa menjadi wiraswasta. Itu menjadi bagian yang kita pikirkan untuk pemberdayaan,” tutur Agus.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan Kota Surakarta telah bercita-cita memiliki museum batik sejak tahun 2014. Kemudian, Pemkot mengajukan alih kelola bekas rumah Djoko Susilo kepada KPK.
“Bersyukur, Presiden, Menteri Keuangan dan KPK menyetujui,” kata pria yang akrab disapa Rudy tersebut.
Menurutnya, tidak hanya menampilkan batik, museum batik akan menghidupkan batik melalui beberapa kegiatan.
“Misalnya workshop membatik,” tutupnya. (Vita K/Hr)