JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) tahun 2020 Pemprov DKI Jakarta kembali mendapatkan sorotan dari DPRD DKI Jakarta.
Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Anggara Wicitra Sastroamidjojo lewat keterangan tertulisnya yang dikirim ke media, Selasa (12/11), menyoroti kebutuhan anggaran untuk penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E yang akan berlangsung pada 6 Juni 2020.
Diungkapkan Anggara, bahwa untuk melaksanakan perhelatan balap mobil listrik tersebut, Pemprov DKI menganggarkan sebesar Rp1,16 triliun. Namun, anggaran sebesar itu ternyata diambil dengan cara memangkas anggaran lain yang jauh lebih penting.
“Misal pemangkasan dana revitalisasi GOR dan stadion sebesar Rp320,5 miliar di Dinas Pemuda dan Olahraga. Juga terjadi pemangkasan pada program rehabilitasi gedung sekolah di bawah Dinas Pendidikan senilai 455,4 miliar,” ungkap Anggara.
Politikus PSI ini menilai, dengan pemotongan anggaran tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah tega membiarkan program revitalisasi 12 gelanggang olahraga dan stadion berhenti dan sedikitnya 25 gedung sekolah atau 518 ruang kelas sekolah dasar (SD) juga gagal direhabilitasi.
“16 ribu anak-anak SD kita tidak mendapatkan hak pendidikan yang memadai. Ini menandakan kepedulian Pak Anies terhadap masa depan pemuda dan pelajar sangat rendah,” tukasnya.
Yang lebih nahas, imbuh Anggara, Pemotongan alokasi anggaran revitalisasi fasilitas olahraga dan rehabilitasi bangunan sekolah demi penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E itu terjadi di tengah defisit anggaran.
“Pemprov DKI perlu strategi baru. Jangan semuanya dibebankan pada uang rakyat. Negara-negara lain tidak ada yang pakai uang rakyat. Murni semuanya ditopang dan disponsori oleh produsen mobil dan pihak-pihak swasta lainnya,” pungkasnya.