MENU

Zakir Naik Jadi Warga Arab Saudi? Ini Jawaban IRF

NEW DELHI – Yayasan milik Zakir Naik, Islamic Research Foundation (IRF), mengeluarkan bantahan bahwa ulama kondang asal India tersebut telah mendapatkan kewarganegaraan Arab Saudi. IRF menuding media mengubah gosip menjadi fakta.

“Berita tentang Dr Zakir Naik yang mendapat kewarganegaraan Arab Saudi itu palsu, kecuali jika Allah menghendaki. Beginilah cara media mengangkat gosip sebagai fakta,” ujar pernyataan IRF seperti dilansir dari DNA India, Sabtu (20/5/2017).

Bantahan IRF dikeluarkan setelah Middle East Monitor pada 19 Mei 2017 melaporkan telah mendapat informasi dari sumber terpercaya yang menyebutkan kewarganegaraan Arab Saudi diberikan kepada Zakir Naik atas campur tangan Raja Salman Abdulaziz al-Saud.

Sumber tersebut menyebutkan Raja Salman ingin melindungi Zakir Naik dari penangkapan oleh Interpol setelah permintaan red notice dari India. Zakir Naik saat ini diyakini berada di Arab Saudi untuk menghindari penangkapan oleh pemerintah India.

Sebelumnya pekan lalu, Badan Penyelidikan Nasional India (NIA) meminta bantuan Interpol untuk menerbitkan Red Corner Notice (RCN) untuk penangkapan Zakir Naik.
Jika RCN telah dikeluarkan, maka ulama berusia 51 tahun ini akan menjadi buronan internasional dan bisa ditangkap oleh seluruh kepolisian di seluruh dunia.

Bulan lalu pemerintah India mengeluarkan perintah penangkapan kedua untuk Zakir Naik atas tuduhan keterlibatan dalam kasus terorisme dan pencucian uang.

Zakir Naik sudah tidak pulang ke India sejak tahun lalu ketika dia dicari karena dituduh menginspirasi serangan teror di Dhaka, Bangladesh. Beberapa pelaku serangan teror Dhaka, Bangladesh juga mengklaim bahwa mereka terinspirasi oleh ceramah Zakir Naik.

Organisasi yang dipimpin Zakir Naik, IRF, kini menjadi fokus penyelidikan terkait dengan terorisme di India. Organisasi yang berbasis di Mumbai, India tersebut telah dilarang di India.

Zakir Naik berulang kali membantah tuduhan terorisme terhadap dirinya. Kepada media Malaysia Maret lalu, dia mengatakan orang-orang yang menuduhnya teroris bisa jadi adalah teroris itu sendiri.

“Saya tidak pernah terlibat dalam pemberontakan apapun atau melakukan tindak terorisme terhadap manusia sepanjang hidup saya. Saya hanya menyampaikan pesan perdamaian kepada masyarakat,” tegas Zakir Naik.

Sejak lima tahun lalu, Zakir Naik telah mendapatkan status permanent resident dari Malaysia, telah dikonfirmasi oleh Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi tahun ini.

Diburu di India, Zakir Naik masih bebas berceramah, termasuk di beberapa kota di Indonesia pada April lalu. Ribuan orang menghadiri kuliah umum Zakir Naik di Bandung, Bekasi, Yogyakarta, Ponorogo, dan kota-kota lainnya di Indonesia.

 

EDITOR: Iwan Y

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER