SERUJI.CO.ID – Alhamdulillah, gagasan yang dilontarkan pada 1 syawal 1437H, bertepatan 6 Juli 2016 yang lalu terus menggelinding, bergerak dan membesar. Gagasan yang bertitik tolak pada pentingnya #MuslimKuasaiMedia bak gayung besambut ditengah hantaman beberapa media maistream melalui framing pemberitaan yang mendiskreditkan Islam dan Muslim Indonesia.
Gagasan #MuslimKuasiMedia, didukung banyak kalangan baik melalui sosial media, juga dukungan melalui form yang disediakan secara online. Ada lebih sebelas ribu dukungan tercatat sampai akhir oktober 2016. Dukungan ini kemudian berwujud nyata menjadi sebuah gerakan, yaitu Gerakan Gotong Royong #MuslimKuasaiMedia, yang dikalangan pendukung gagasan sering juga disebut Gerakan #MediaUmat.
Gotong Royong menjadi kata kunci pertama Gerakan #MuslimKuasaiMedia ini. Dengan cara bergotong royong diyakini tujuan #MuslimKuasaiMedia bisa dicapai. Gotong royong dalam menggabungkan potensi ekonomi atau kapital permodalan, gotong royong dalam memproduksi pemberitaan atau citizen jurnalism, juga bergotong royong mendukung gagasan dengan menjadi konsumen loyal dari media yang nanti dikeluarkan.
Pendukung Gerakan Gotong Royong #MuslimKuasaiMedia menyadari bahwa untuk mewujudkan gagasan tidak cukup hanya bergerak di dunia maya, perlu juga bergerak di dunia nyata membangun kekuatan dengan menyebarkan gagasan pentingnya #MuslimKuasaiMedia. Silaturahim menjadi kata kunci kedua dalam gerakan ini. Dengan bersilaturahim maka yang tadi hanya bertegur sapa di dunia maya, mulai saling kenal dan membangun kepercayaan.
Dari silaturahim di dunia nyata inilah langkah konkrit untuk mewujudkan gagasan #MuslimKuasaiMedia mulai mewujud dengan dipilihnya para pemimpin Gerakan di setiap Provinsi di Indonesia. Disinilah yang jadi pembeda antara Gerakan Gotong Royong #MuslimKuasaiMedia dengan gerakan lain yang ada di dunia maya. Gerakan Gotong Royong #MuslimKuasaiMedia ini nyata adanya, jelas penanggungjawabnya, jelas pemimpinnya, jelas pengurus-pengurus daerahnya, dan tersebar nyata diseluruh provinsi di Indonesia. Secara fisik ada, bukan hanya sekedar nama-nama di sosial media.
Wujud nyata Gerakan Gotong Royong #MuslimKuasaiMedia adalah dengan terbentuknya Pengurus Daerah atau Pengda di suatu Provinsi. Bila suatu Provinsi belum ada pengurusnya maka belumlah nyata terbangun kekuatan Gerakan Gotong Royong #MuslimKuasaiMedia di Provinsi tersebut. Pengda dipimpin dan diurus oleh orang-orang yang dengan secara sukarela bekerja membesarkan gerakan di daerahnya, dipilih secara musyawarah mufakat atas kepercayaan anggota. Para pengurus Pengda inilah yang berperan besar dan jadi tulang punggung membesarkan gerakan Gotong Royong #MuslimKuasaiMedia sampai kapanpun. Di Pengda lah kekuatan pendukung gerakan berada, dan dipundak para relawan Pengurus Daerah lah tanggungjawab membesarkan Gerakan berada.
Dengan makin membesarnya gerakan dan keinginan gerakan ini tidak hanya sekedar gerakan penyadaran, tapi juga sebuah gerakan yang bertindak nyata, maka diputuskanlah membentuk badan usaha yang akan mewujudkan gagasan #MuslimKuasaiMedia. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya Gerakan Gotong Royong #MuslimKuasaiMedia memilih badan usaha Koperasi sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan #MuslimKuasaiMedia. Bentuk badan usaha Koperasi dipandang paling sesuai untuk mewujudkan gagasan #MuslimKuasaiMedia yang berbasis umat tidak semata modal. Koperasi juga sangat sesuai dengan amanat Undang-Undang Pers sebagai badan Hukum Perusahaan Pers, yang tidak dikuasai oleh satu orang atau sekelompok orang secara dominan.
Alhamdulillah, Gerakan Gotong Royong #MuslimKuasaiMedia kembali berhasil menorehkan sejarah dengan membentuk Koperasi SWAMEDIA MITRA BANGSA (SMB) yang didirikan pada tanggal 20 November 2016, melalaui Rapat Pendirian yang diadakan dari tanggal 19-20 November 2016 di Surabaya.
Koperasi inilah yang nanti jadi Perusahaan Pers Gerakan Gotong Royong #MuslimKuasaiMedia untuk mencapai tujuan #MuslimKuasaiMedia. Koperasi ini terbuka untuk dimiliki oleh warga Indonesia, siapapun, dengan syarat haruslah seorang Muslim. Dengan bersama-sama menjadi anggota Koperasi SMB maka anggota bergandengan tangan, bergotong royong mengumpulkan modal untuk mengoperasikan #MediaUmat, sekaligus menjadi konsumen loyal.
Tidak semua pendukung gagasan kemudian menjadi anggota Koperasi, tidak semua yang ikut Gerakan Gotong Royong #MuslimKuasaiMedia menjadi anggota koperasi, banyak alasan dan pertimbangan. Itu tidak menjadi soal, menjadi anggota atau baru hanya bisa menjadi pendukung Gerakan Gotong Royong, semuanya pasti akan bisa memberikan kontribusi dengan cara masing-masing. Dan dengan bergotong royong, terus perbesar dukungan, insya Allah, cita-cita #MuslimKuasaiMedia akan tercapai.
Koperasi telah terbentuk, sebagai kendaraan akan ada pengurus yang akan “mengemudikan” jalannya usaha. Pengurus Koperasi bertugas menjalankan usaha, yang khusus bergerak dibidang Pers, dengan jalan memiliki media, baik dengan cara membuat media baru, atau “mengakuisisi” media yang telah ada. Pilihan tersebut ditangan pengurus dengan melihat segala kemungkinan yang ada dan kemamampuan dari Koperasi.
Sementara pengurus Koperasi menjalankan usaha pers, maka Pengda yang sudah ada, yang selama ini menggerakan Gerakan Gotong Royong #MuslimKuasaiMedia harus terus bergerak untuk memperbesar dukungan, memperbesar jaringan dan tentunya membantu Pengurus Koperasi untuk memperbesar anggota Koperasi. Disinilah peran Pengda yang tidak mungkin tergantikan, karena ditangan merekalah Gerakan ini bisa terus membesar. Melalui Pengda jugalah aspirasi anggota Koperasi dapat ditampung dan disalurkan untuk menjadi bahan masukan Pengurus Koperasi dalam menjalankan usaha.
Pengurus Koperasi dalam menjalankan badan usahanya dapat saja membentuk cabang di daerah, sesuai kebutuhan usaha dan kemampuan yang ada. Pertimbangan dimana cabang akan dibentuk akan memperhatikan aspirasi anggota dan kebutuhan usaha. Karena Koperasi adalah juga sebuah bisnis, Perusahaan Pers, maka setiap cabang yang dibentuk haruslah yang berpotensi untuk perbesar usaha dan menghasilkan bagi Koperasi. Setiap Koperasi membuka cabang, maka peran Pengda akan sangat menentukan untuk keberhasilan cabang tersebut.
Bentuk dan Organisasi Gerakan Gotong Royong #MuslimKuasaiMedia ini sangat khas Indonesia, dan sesuai dengan apa yang ada di konstitusi negeri ini, Kekeluargaan[8]. Bangun kekuatan gerakan ini adalah kekeluargaan, semua berkumpul dan bersatu sebagai satu keluarga yang punya satu cita-cita. Dan semua persoalan yang nanti akan muncul, penyelesaian kekeluargaanlah yang akan diambil.
Saya, yang kebetulan saja, tercentus menggagas pentingnya #MuslimKuasai Media, pada 1 Syawal tersebut, punya keyakinan, gerakan ini akan terus membesar, dan akan terus kuat ditangan orang-orang yang bekerja dengan suka rela dan ikhlas, yang memiliki satu tujuan mulia; #MuslimKuasaiMedia yang berkontribusi bagi kemajuan Indonesia, Islam Rahmatan Lil ‘alamin.
(*)
Semoga gerakan ini semakin besar dan Muslim Kuasai Media segera terwujud. Aamiin