JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menerima Sekretaris Komite Al Quds, Ikatan Ulama Internasional, Syeikh Muraweh Mousa Nassar.
Kepada Fahri Hamzah, Muraweh membeberkan banyak hal terkait sepak terjang zionis Israel kepada warga Palestina, khususnya terhadap masjid Al Aqsa
“Masjid Al Aqsa dalam bahaya. Dan umat Islam dunia harus bersatu untuk menyelamatkannya,” kata Muraweh saat berbincang di gedung DPR, Kamis (1/2).
Pihaknya menyatakan keheranannya mengapa persoalan Palestina tidak kunjung selesai, bahkan Israel bisa menguasai masjid yang sangat dihormati oleh seluruh umat Islam di muka bumi ini.
“Umat muslim sangat banyak. Tersebar di seluruh negara. Tapi kemana mereka. Kenapa krisis Palestina tidak kunjung selesai,” tanya Muraweh heran.
Bahkan dia juga menyoroti betapa mudahnya zionis Israel mengumpulkan dana besar ketimbang yang dikumpulkan umat Islam dunia. Hal itu ujarnya sangat tidak wajar.
“Padahal membela Palestina dan masjid Al Aqsa justru membela diri sendiri,” katanya.
Kepada Fahri Hamzah, Muraweh meminta kepada pemerintah dan parlemen Indonesia untuk berperan lebih aktif dalam menggalang kekuatan dengan negara-negara Islam lainnya untuk menghentikan kejahatan zionis Israel dalam memperluas kekuasaannya dengan menguasai Masjid Al Aqsa.
“Sebab Malaysia sudah mengumpulkan ulama-ulama dunia untuk membantu Palestina dan menyelamatkan Masjid Al Aqsa. Sedangkan Indonesia sebagai negara mayoritas Islam bisa mengambil peran yang lebih besar lagi,” tandasnya.
Menyikapi permintaan Muraweh, Fahri Hamzah menegaskan kembali komitmen pemerintah Indonesia yang terus akan membantu Palestina, termasuk menyelamatkan Masjid Al Aqsa.
Dia menyinggung kembali peran Bung Karno yang anti penjajahan. Perasaan yang dimiliki proklamator kemerdekaan telah menjangkiti sanubari umat muslim Indonesia dalam merespon krisis Palestin, khususnya terhadap Masjid Al Aqsa.
“Tolong sampaikan ke rakyat Palestina, kami di Indonesia tidak mungkin melupakan janji memerdekakan Palestina. Cuma yang dibutuhkan sekarang menata energi pemimpin negeri ini dalam menggalang kekuatan dari negara lain untuk mewujudkan kemerdekaan bagi Palestina,” kata Fahri Hamzah.
Usai pertemuan, keduanya masing-masing menyerahkan tanda mata. Muraweh memberikan sual, buku kumpulan hadits dan sertifikat pembelaan kepada Palestina seumur hidup. Keduanya membubuhkan tandatangan di sertifikat tersebut.
Sebagai kenang-kenangan Fahri memberikan maket mini gedung DPR dan kain batik Lombok. Khusus kain batik yang diberikannya, Fahri memberikan pesan khusus.
“Kalau kangen dengan bangsa Indonesia, pakailah batik yang saya berikan ini,” ujar Fahri Hamzah. (Herdi S/SU05)