Kemudian lewat twitternya tersebut, pria yang saat ini bukan lagi kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, menjelaskan panjang lebar sejarah Jakarta dipilih sebagai Ibu Kota Negara oleh Bung Karno, Presiden ke-1 RI.
“Kemarin, di depan beberapa anggota Kongres Amerika yg dipimpin oleh David Price, saya menceritakan sejarah ibukota DKI Jakarta yg merupakan keputusan presiden Sukarno setelah kunjungan 19 hari ke Amerika sejak 16 Mei 1956. Kunjungan ini sangat berkesan bagi Bung Karno,” tutur Fahri.
Terakhir, penggagas ormas Garbi ini berharap agar Anies Baswedan dan Presiden Jokowi bertemu untuk membahas pemimdahan Ibu Kota ini.
“Saya berharap kepada gubernur @aniesbaswedan sebagai pelanjut pak @jokowi di Jakarta dan berharap kepada pak @jokowi sebagai pelanjut Bung Karno. Bertemu lah untuk sebuah pertukaran yang bermutu. Jangan serahkan urusan ini kepada Pinpro dan pengembang apalagi penjaja utang,” tukasnya.
Orang yang paling bertanggungjawab kalau ibukota pindah, bukan @jokowi tapi @aniesbaswedan karena tidak bisa menjelaskan kepada publik bahwa Daerah Khusus Ibukota Jakarta peninggalan Bung Karno ini dan pengembangan wilayahnya tidak saja cukup tapi tetap hrs menjadi Ibukota NKRI.
— #ArahBaru2019 (@Fahrihamzah) July 31, 2019