SURABAYA – Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sidoarjo, H. Rizza Ali Faizin memberikan klarifikasi atas peristiwa penolakan ustadz Dr. Khalid Basalamah di Masjid Shalahuddin, Perumahan Puri Surya Jaya, Sidoarjo, kemaren, Sabtu (4/3). Klarifikasi diberikan karena banyak berita yang tidak benar dan tidak sesuai kejadian sebenarnya yang sengaja disebar di media online dan sosial media.
“Tidak benar Ansor membubarkan majlis ilmu, Ansor merusak masjid. Masya Allah, tidak ada satupun aset rumah Allah yang dirusak dan dikotori oleh Banser NU,” jelas Rizza saat dikonfirmasi SERUJI, Minggu (5/3).
Rizza juga menjelaskan bahwa Ansor tidak menolak pengajian yang diadakan oleh pengurus Masjid Shalahuddin, tapi hanya meminta agar Khalid Basalamah diganti dengan penceramah lain, karena ceramahnya memprovaksi dan rentan menimbulkan konflik ditengah masyarakat.
“Terbukti saat penceramahnya diganti, pengajian tetap berlangsung,” ungkapnya.
Selain melakukan penolakan, PC GP Ansor Sidoarjo juga telah meminta untuk melakukan Tabayyun, berdialog dan berbagi ilmu dengan Khalid Basalamah yang bertujuan menjaga tradisi keilmuan sekaligus ingin menghilangkan kesalahpahaman.
“Namun permintaan (Tabbayun -red) belum kesampaian kerena kita mengurangi kesepakatan (MOU) untuk mendinginkan suasana, dan mudah-mudahan kedepan cita-cita mempertemukan antara Cholid Basalamah dengan Kyai NU akan terselenggara,” kata Riza.
Sementara itu, Mohammad Asrori, Ketua PC GP Ansor Kota Surabaya meminta pada semua pihak dalam menyikapi kejadian tersebut untuk bersikap adil dalam menilai.
“Permintaan teman-teman Ansor cuman satu. Jangan pakai Basalamah itu aja kok. bukan membubarkan pengajiannya atau forum ilmunya,” jelas Asrori melalui pesan yang diterima SERUJI.
EDITOR: Harun S
Nambah lagi jobnya…nyortir penceramah
ini sama dengan jaman dimana Abu Jahal memerangi Rosulullah Solallahu alaihi wassalam dalam berdakwah . Kemurnian ISLAM kembali Asing . dan beruntunglah orang2 yg termasuk golongan “Asing” tersebut ^_^
GP ANSOR APA G TAKUT .SAMA BASSALAMA .BUAYA SAJA DI MAKAN APALAGI MANUSIA SEPERTI KALIAN.KALIAN SELALU MERASA PALING BENAR .TP JANGAN SUKA MENGANGGAP ORANG LAIN SALAH.KALAU KALIAN HEBAT HADAPI AHMADDIYAH .SAMA GAFATTAR.
dulu nu vs muhammadiyah….
sekarang banser vs basamalah
yg diributin masalah muamalah..
qunut, tahlilan, yasinan mauludan dan sejenisnya….
semua itu bukan perkara wajib bro….
yg wajib itu adalah menghormati saudara sesama muslim….
tindakan banser itu….jelas melanggar kewajiban akhlak terhadap sesama muslim.
Saya kasih satu julukan..
BANSER AL ASSAD..
Mantan Ketum GP Ansor: “Banser Sibuk Jaga Gereja, Lupa Tugas Utama Jaga Masjid.”